Sabtu 02 May 2020 16:38 WIB

Keluarga Besar NU Berbelasungkawa atas Wafatnya Guru Zuhdi

Guru Zuhdi ulama yang menyebarkan Islam moderat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Keluarga Besar NU Berbelasungkawa atas Wafatnya Guru Zuhdi.
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Keluarga Besar NU Berbelasungkawa atas Wafatnya Guru Zuhdi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengucapkan belasungkawa atas wafatnya ulama Kalimantan Selatan, KH Zuhdiannoor atau yang akrab disapa Guru Zuhdi, Sabtu (2/5). Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan, keluarga besar NU merasa sangat kehilangan seorang ulama yang memiliki kegigihan dalam berdakwah. 

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Keluarga besar Nahdlatul Ulama berbela sungkawa atas bepulangnya KH Zuhdiannor. Semoga husnul khotimah dan diampuni segala kesalahannya," ujar Helmy melalui keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (2/5). 

Baca Juga

Helmy mengatakan, almarhum Guru Zuhdi yang juga pemimpin Majelis Ta'lim (Majta) merupakan seorang pendakwah yang selalu menyebarkan Islam moderat, sehingga ia banyak disenangi oleh seluruh lapisan masyarakat. "Beliau adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai Islam yang moderat. Dakwah dan nasehatnya sangat menyejukkan umat," ucap Helmy. 

Menurut Helmy, almarhum Guru Zuhdi semasa hidupnya menjadi Mustasyar PWNU Kalimantan Selatan, sehingga nasihatnya sangat didengar di kalangan kiai NU. Karena itu, dia mengajak warga NU di seluruh nusantara meneladaninya. 

"Indonesia dan umat Islam berduka kehilangan tokoh besar yang telah mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Saya mengajak kepada msyarakat Indonesia, khususnya warga NU untuk meneladani kehigihan dan sikap-sikap arif yang dilakukan oleh beliau semasa hidup," kata Helmy. 

Dia menambahkan, gagasan-gagasan keumatan Guru Zuhdi semasa hidupnya juga senantiasa menjadi salah satu rujukan penting bagi masyarakat Indonesia untuk tetap bersemangat menjaga ajaran Islam yang ramah. "Semoga kita bisa mengambil hikmah dan keteladanan dari almarhum," ujar Helmy. 

Ulama besar yang kerap mengisi pengajian dengan banyak jamaah itu berpulang ke Rahmatullah pada Sabtu (2/5) pagi atau bertepatan dengan 9 Ramadhan 1441 Hijriyah di Rumah Sakit Medistra Jakarta. Jenazah almarhum Guru Zuhdi kemudian diterbangkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta menuju Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin untuk dimakamkan di Perumahan Kota Citra Graha Banjarbaru. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement