Selasa 28 Apr 2020 06:01 WIB

Menerawang Masa Depan Pendidikan Jarak Jauh di Indonesia

Pendidikan jarak jauh bisa mendistribusikan ilmu pengetahuan yang merata.

Pendidikan jarah jauh diyakini mampu mendistribusikan ilmu pengetahuan secara maksimal dan merata ke seluruh rakyat Indonesia.
Foto:

Manfaat Pendidikan Jarak Jauh

Penyelenggaraan pendidikan jarak jauh ini tentulah tidak mudah baik bagi pihak  penyelenggara ataupun peserta dalam hal ini siswa. Masih banyak guru dan dosen yang harus diberikan pelatihan pendidikan jarak jauh, seperti model pembelajaran, pembuatan modul dan latihan lainnya. Begitu juga siswa dan mahasiswa perlu disiapkan untuk terbiasa belajar mandiri jika ke depan Pendidikan jarak jauh akan dimaksimalkan.

Tentu ada beberapa manfaat dari pendidikan jarak jauh ini. Pertama, membantu siswa atau mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi bisa tetap belajar. Karena pendidikan jarak jauh tentu mempunyai biaya lebih hemat jika universitas dan sekolah sudah menyiapkan infrastruktur pendidikan jarak jauh dengan baik.

Kedua, mahasiswa atau siswa akan lebih banyak berinteraksi dengan keluarga jika pendidikan jarak jauh diterapkan secara maksimal di Indonesia, ketika sekolah reguler tiga hari dan dua hari merupakan pendidikan jarak jauh, siswa atau mahasiswa akan mengasah kemampuan belajar mandiri dan juga banyak sosialisasi terhadap masyarakat di sekitarnya.

Ketiga, dengan pendidikan jarak jauh akan memecahkan kultur pendidikan yang kaku, sehingga siswa dan mahasiswa lebih rileks menerima ilmu yang diberikan pendidik, sehingga proses belajar mengajar akan lebih menyenangkan. Dengan memaksimalkan pendidikan jarak jauh ini tentunya dapat mengurangi konflik antara pembelajar dan pendidik.

Tentu masih banyak yang harus dievaluasi dari sistem pendidikan jarak jauh jika akan diterapkan secara maksimal oleh pemerintah. Namun penulis yakin dengan pendidikan jarak jauh ini distribusi ilmu pengetahuan akan lebih maksimal dan juga merata kepada seluruh anak-anak Indonesia.

PENGIRIM: Fathin Robbani Sukmana, Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Insani (LAPSI) Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement