Jumat 24 Apr 2020 01:35 WIB

Iran Ancam Tembaki Kapal AS di Teluk

Iran ancam akan hancurkan kapal perang AS jika keamanan Iran terancam di Teluk

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Christiyaningsih
Kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt (CVN-71). Iran ancam akan hancurkan kapal perang AS jika keamanan Iran terancam di Teluk. Ilustrasi.
Foto: AP
Kapal induk bertenaga nuklir USS Theodore Roosevelt (CVN-71). Iran ancam akan hancurkan kapal perang AS jika keamanan Iran terancam di Teluk. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mengancam bakal menghancurkan kapal perang AS jika keamanan Iran terancam di Teluk. Kepala Garda Revolusi Islam Iran Jenderal Hossein Salami menegaskan keamanan Teluk Persia adalah bagian dari prioritas strategis Iran.

Pernyataan Hossein di stasiun televisi negara tersebut keluar sehari setelah Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran atas "pelecehan" terhadap kapal-kapal AS di Teluk.

Baca Juga

Baru-baru ini, 11 kapal militer Iran telah mengepung enam kapal milik AS yang beredar di Laut Teluk. Insiden ini kembali memantik panasnya hubungan Amerika Serikat dan Iran.

"Saya telah memerintahkan pasukan angkatan laut kami untuk menghancurkan pasukan teroris Amerika di Teluk Persia yang mengancam keamanan kapal militer atau non-militer Iran," kata Hossein Salami dilansir Reuters, Kamis (23/4).

Kepada AS, Salami juga memperingatkan bahwa pihaknya akan bertindak tegas demi menjaga keamanan Teluk. Insiden apapun yang terjadi di teluk Persia, kata Hossein, akan direspons dengan cepat dan tegas.

"Kami tegaskan bahwa dalam upaya mempertahankan keamanan nasional, perbatasan laut, kepentingan di laut, keamanan kapal dan pasukan di laut, kami bertekad untuk serius menindak kapal AS," kata Salami.

Trump yang naik pitam atas pengepungan itu juga menegaskan AS tak akan segan-segan menghancurkan kapal Iran jika terus mengganggu kapal AS di Laut Teluk.

Pada Rabu (22/4) Trump bahkan sudah menginstruksikan Angkatan Laut AS untuk menembaki setiap kapal Iran yang mendekat dan melecehkannya di laut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement