Kamis 16 Apr 2020 18:11 WIB

Ganjar Jamin Sembako Mahasiswa Luar Daerah di Semarang

Mahasiswa luar daerah di Semarang dibantu sembako agar bisa belajar nyaman.

Ganjar Jamin Sembako Mahasiswa Luar Daerah di Semarang. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Foto: Antara/Aji Styawan
Ganjar Jamin Sembako Mahasiswa Luar Daerah di Semarang. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjamin tersedinya kebutuhan pokok para mahasiswa dari berbagai daerah yang tetap tinggal di beberapa asrama di Kota Semarang saat pandemi virus corona jenis baru (Covid-19).

"Insya Allah kami bantu sembakonya agar mereka tetap bisa belajar dengan nyaman, orang tua tenang, keluarga tidak khawatir. Saya pastikan dapurnya mereka memang tetap ngebul," kata Ganjar saat mengunjungi asrama mahasiswa Aceh di Semarang, Kamis (16/4).

Baca Juga

Ganjar mengatakan bantuan berupa beras, minyak goreng, telur, mi instan, buah-buahan, kemudian multivitamin, makanan siap saji, cairan penyanitasi tangan, masker sampai peralatan olahraga akan dikirim Pemprov Jateng ke asrama-asrama mahasiswa. Ganjar juga mengapresiasi pilihan mahasiswa yang tetap bertahan ditempat kuliah dan tidak pulang ke kampung halaman masing-masing saat pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Ganjar menyebut ada mahasiswa yang masih bisa mencukupi kebutuhan kesehariannya, namun ada pula mahasiswa yang memerlukan bantuan dari pihak lain. "Yang pertama saya cek adalah dapurnya, saya memastikan saja mereka tidak repot untuk soal makanan, kebutuhan sehari-hari. Insya Allah jika itu tercukupi, aktivitas lain tinggal jalan saja, ini anaknya mandiri dan keren," ujarnya.

Selain Asrama Mahasiswa Aceh, Ganjar juga mengunjungi Asrama Mahasiswa Makassar di daerah Bulustalan, Asrama Mahasiswa Maluku di Lempongsari, Asrama Mahasiswa Lampung, Palembang, dan Kalimantan Barat di Bendan Ngisor. Dalam kunjungan tersebut, Ganjar juga menanyakan aktivitas keseharian yang dijalani para mahasiswa selama menjalani masa pembatasan fisik untuk mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19.

"Kebanyakan dari mereka memilih kegiatan tradisi daerah masing-masing. Karena tidak bisa terlepas dari kopi, 'ngopi' (minum kopi) jadi pilihan utama mahasiswa asal Aceh, sementara untuk mahasiswa Maluku lebih memilih menghabiskan waktu sambil bernyanyi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement