Rabu 15 Apr 2020 14:48 WIB

Sektor Nonmigas Picu Kenaikan Impor Jawa Timur

Impor nonmigas menyumbang 83,43 persen dari total impor Maret 2020.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fuji Pratiwi
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat kenaikan impor sektor nonmigas secara bulanan.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat kenaikan impor sektor nonmigas secara bulanan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur mencatat kenaikan impor sektor nonmigas secara bulanan memicu kenaikan impor secara keseluruhan ke Jawa Timur pada Maret 2020. Besi dan baja merupakan komoditas impor utama ke Jawa Timur.

Kepala BPS Provinsi Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, berbanding terbalik dengan ekspor yang mengalami penurunan, impor Jawa Timur pada Maret 2020 malah mengalami peningkatan sebesar 11,27 persen dibandingkan bulan sebelumnya atau secara bulanan (month to month/ mtm). Yaitu dari 1,61 miliar dolar AS menjadi 1,79 miliar dolar AS.

Baca Juga

"Peningkatan tersebut didorong kinerja impor nonmigas, meskipun kinerja impor migas mengalami penurunan," kata Dadang di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/4).

Dadang menjelaskan, impor migas ke Jatim pada Maret 2020 mengalami penurunan sebesar 24,74 persen (mtm), dari 394,11 juta dolar AS pada Februari 2020 menjadi 296,62 juta dolar AS pada Maret 2020. Impor migas menyumbang 16,57 persen dari total impor Maret 2020. Impor migas ini, mengalami kenaikan sebesar 11,24 persen secara tahunan (year on year/yoy) bila dibandingkan Maret 2019.

Sedangkan nilai impor nonmigas, lanjut Dadang, justru meningkat sebesar 22,95 persen (mtm) dibandingkan bulan sebelumnya. Yaitu dari 1,21 miliar dolar AS menjadi 1,49 miliar dolar AS. Impor nonmigas menyumbang 83,43 persen dari total impor Maret 2020 ke Jawa Timur. Dibandingkan Maret 2019, nilai impor nonmigas mengalami penurunan sebesar 0,79 persen (yoy).

Dadang mengatakan, pada Maret 2020, golongan barang besi dan baja (HS 72) merupakan komoditas utama impor Jawa Timur, dengan nilai transaksi sebesar 155,91 juta dolar AS. Ada kenaikan sebesar 26,15 persen (mtm) dari bulan sebelumnya yang 123,59 juta dolar AS. Kelompok barang ini mempunyai peranan 10,44 persen dari total impor nonmigas Jawa Timur, yang utamanya diimpor dari Tiongkok sebesar 31,61 juta dolar AS.

Melihat catatan yang ada, neraca perdagangan Jawa Timur selama Maret 2020, surplus sebesar 194,95 juta dolar AS. Secara kumulatif, selama Januari-Maret 2020, neraca perdagangan Jawa Timur juga mengalami surplus sebesar 348,73 juta dolar AS.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement