Jumat 10 Apr 2020 06:03 WIB

23 Orang di Bekasi Positif Virus Corona Tanpa Gejala

Orang Tanpa Gejala virus corona di Bekasi melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan

Red: Nur Aini
Petugas memeriksa suhu tubuh warga yang melintas di Jalan Bintara Raya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Pemerintah Kota (Pemkot) menjaga ketat pergerakan masyarakat yang akan masuk ke Kota Bekasi dengan memeriksa suhu tubuh di wilayah perbatasan guna mencegah dan memutus penyebaran pandemi COVID-19
Foto: ANTARA FOTO
Petugas memeriksa suhu tubuh warga yang melintas di Jalan Bintara Raya, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (4/4/2020). Pemerintah Kota (Pemkot) menjaga ketat pergerakan masyarakat yang akan masuk ke Kota Bekasi dengan memeriksa suhu tubuh di wilayah perbatasan guna mencegah dan memutus penyebaran pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sedikitnya 23 orang warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19 tanpa merasakan gejala gangguan kesehatan, sehingga mereka masuk dalam daftar kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mengatakan 23 orang positif Covid-19 kategori OTG itu adalah 15 orang laki-laki dan delapan perempuan.

Baca Juga

"Sejauh ini yang berhasil terdata oleh kami sebanyak 23 orang itu," katanya di Cikarang, Kamis.

Menurut dia, orang dengan kategori OTG secara medis normal karena tidak merasakan gangguan apapun pada tubuhnya atau dengan gangguan minimal, sehingga disebut tanpa gejala. "Itu kemudian yang bisa menjadi potensi terjadinya sumber penyebaran baru," ungkapnya.

Alamsyah menyebut warga kategori OTG melakukan isolasi mandiri dengan pengawasan dan pendampingan dari pemerintah daerah. Mereka juga aktif melaporkan kondisi masing-masing.

"Masyarakat Kabupaten Bekasi jangan khawatir, mereka yang OTG dipantau pemerintah hingga sembuh," ucapnya.

Alamsyah mengatakan saat ini warga Kabupaten Bekasi yang terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 33 orang dengan rincian enam orang dinyatakan sembuh, enam meninggal dunia, dan 21 orang lainnya sedang menjalani penanganan di rumah sakit rujukan, baik di Bandung maupun DKI Jakarta.

"Kemudian satu orang berstatus OPP (Orang Pelaku Perjalanan), yakni orang yang mempunyai riwayat dari wilayah terjangkit. Hanya satu orang berjenis kelamin pria," katanya.

Sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP) jumlahnya meningkat signifikan hingga mencapai 1.297 orang. Namun dari jumlah tersebut, 640 orang di antaranya sudah selesai dipantau dan dinyatakan negatif. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tercatat ada 303 orang.

"188 orang selesai pengawasan dan 115 sisanya masih dalam pengawasan," kata Alamsyah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement