Selasa 07 Apr 2020 18:21 WIB

Polisi: Perampokan dan Pembunuhan di Muara Karang Hoaks

Pedagang bakmi dikabarkan menjadi korban pembunuhan dan perampokan di Muara Karang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus
Foto: Republika TV/Fian Firatmaja
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian mengklarifikasi informasi mengenai seorang wanita pedagang bakmi yang menjadi korban pembunuhan dan perampokan di Muara Karang, Penjaringan, Jakarta Utara. Informasi yang beredar melalui media sosial tersebut adalah hoaks.

"Berdasarkan informasi yang beredar di masyarakat bahwa terdapat perampokan yang menyebabkan korban meninggal dunia adalah tidak benar," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus dalam keterangan tertulis, Selasa (7/4).

Baca Juga

Unggahan itu juga melampirkan foto jenazah wanita di sebuah rumah dan video penangkapan terduga pelaku pembunuhan yang disertai narasi berbunyi: "Di Muara Karang belakang Superindo, ada kejadian pembunuhan encim-encim yang dibunuh perampok. Tapi sekarang pelakunya sudah ditangkap. Encim tukang bakmi di Pasar Muara Karang."

Yusri menjelaskan, foto dan video yang diunggah di media sosial tersebut merupakan dua kejadian yang berbeda yang tidak saling berkaitan. Foto pertama adalah wanita berinisial TA (63) yang meninggal dunia karena sakit merupakan di Penjaringan, Jakarta Utara. TA dilaporkan meninggal dunia pada Sabtu (4/4).

"Hasil olah TKP dan identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan barang hilang," kata Yusri.

Sedangkan video yang disertakan merupakan video penangkapan tersangka pencurian berinisial WRA (28) di Penjaringan, Jakarta Utara. Tersangka WRA ditangkap Jumat (3/4/2020) lalu dengan barang bukti satu unit sepeda motor, satu buah layar monitor komputer, dan satu buah timbangan listrik.

"Itu video proses penangkapan terhadap pelaku pencurian tanpa ada korban luka maupun meninggal dunia," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement