Kamis 02 Apr 2020 05:05 WIB

Kepala Daerah Sukabumi Sumbang 4 Bulan Gaji Tangani Covid-19

Dana yang terkumpul akan dikoordinasi langsung oleh sekda untuk penanganan covid-19.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami menyumbangkan empat bulan gajinya untuk penanganan Covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Foto: Dok Rumah Budaya Sukuraga
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami menyumbangkan empat bulan gajinya untuk penanganan Covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kepala daerah melakukan beragam cara untuk mendukung penanganan wabah Covid-19 di wilayah mereka. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi dan Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Hamami menyumbangkan empat bulan gajinya untuk penanganan Covid-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat.

"Tidak hanya kami (Wali dan Wali Kota Sukabumi) yang menyumbangkan gajinya untuk penanganan Covid-19, tetapi sejumlah rekan-rekan dari aparatur pun sudah bersepakat untuk ikut membantu dengan memberikan sebagian tunjangannya sebagai dukungan penuh dalam penanggulangan virus mematikan ini," kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi di Sukabumi, Rabu (1/4).

Baca Juga

Dana yang terkumpul itu nantinya dikoordinasi langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada. Bantuan tersebut demi percepatan dan membantu penanganan Covid-19 agar segera berlalu.

Dengan berderai air mata, orang nomor satu di Kota Sukabumi ini terus menerus berdoa agar bencana kesehatan ini bisa berakhir. Ia berharap seluruh elemen masyarakat tetap bersatu untuk membuat langkah terbaik demi Kota Sukabumi tercinta ini.

Menurutnya, jajaran di Pemkot Sukabumi khususnya yang tengah berjuang melawan dan menanggulangi Covid-19 sangat mencintai warganya dibanding dirinya sendiri. Maka dari, pihaknya akan terus bekerja, berbuat sampai titik darah penghabisan demi Kota Sukabumi.

"Kita harus terus bersinergi dalam melawan Covid-19 ini jangan saling menyalahkan, tapi bergotong royong, saling membantu agar tidak ada lagi warga yang terinfeksi virus mematikan ini," tambahnya.

Fahmi mengatakan upaya memutus mata rantai terus dilakukan, tapi pihaknya berulang kali agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah, selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan dengan sabun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement