Ahad 29 Mar 2020 16:39 WIB

City Buka Fasilitas Stadion Etihad untuk Petugas Medis

Fasilitas di Stadion Etihad untuk petugas medis Inggris difungsikan pekan depan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Andri Saubani
Stadio Etihad
Foto: EPA/Jon Super
Stadio Etihad

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manajemen Manchester City akan membuka sejumlah fasilitas di Stadion Etihad kepada para pekerja medis dari National Health Service (NHS) dalam upaya memerangi pandemi virus Covid-19 di Inggris. Nantinya, ruangan eksekutif dan ruang konferensi di stadion tersebut akan digunakan NHS untuk memberikan pelatihan kepada para dokter dan suster yang menangangi pasien virus Covid-19.

Seperti dilansir Manchester Evening News, fasilitas-fasilitas tersebut rencananya akan dibuka manajemen City pada awal pekan depan. ''Sejumlah fasilitas di stadion itu akan digunakan untuk melatih para dokter dan suster selama periode krisis ini,'' tulis laporan Manchester Evening News, Ahad (29/3).

Baca Juga

Akibat pandemi Covid-19, kompetisi sepak bola profesional di Inggris, termasuk Liga Primer Inggris, pada musim ini memang telah dihentikan sementara. Penundaan kompetisi ini dijadwalkan setidaknya hingga 30 April mendatang. Namun, dengan menilik kondisi penyebaran virus Covid-19 di Inggris, yang semakin parah, sejumlah pihak pesimis kompetisi sepak bola profesional di Inggris bisa kembali bergulir pada 30 April mendatang.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah Inggris telah melakukan berbagai langkah antisipasi, termasuk dengan membangun tiga rumah sakit yang tersebar di Birmingham, London, dan Manchester. Bahkan, apabila dibutuhkan, Stadion Principality, yang berada di Cardiff City, siap difungsikan sebagai rumah sakit terbuka, yang menampung dua ribu tempat tidur.

Pada Sabtu (28/3) waktu setempat, angka kematian akibat virus Covid-19 meningkat sangat tajam. Hanya dalam waktu 24 jam, angka kematian di Inggris akibat virus Covid-19 melonjak dari 759 orang menjadi 1.021 jiwa. Sementara jumlah orang yang telah terinfeksi virus Covid-19 di Inggris telah mencapai 17 ribu orang.

Dalam sepekan terakhir, Pemerintah Inggris telah melakukan karantina wilayah di seluruh wilayah Inggris. Orang-orang dilarang beraktivitas di luar rumah, dan arus barang dihentikan sementara, kecuali barang-barang kebutuhan pokok. Langkah ini terpaksa diambil Pemerintah Inggris untuk menekan penyebaran virus yang menyerang organ pernafasan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement