Jumat 27 Mar 2020 00:45 WIB

Raja Salman : Dunia Hadapi Pandemi dan Tantangan Kesehatan

Terdapat 198 negara mengkonfirmasi kasus positif infeksi virus corona jenis baru ini.

Rep: Puti Almas / Red: Agus Yulianto
Raja Salman
Foto: Reuters
Raja Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud mengatakan, di tengah pandemi virus corona jenis baru (COVID-19) saat ini, G20 akan mengadakan pertemuan luar biasa untuk mencari solusi bersama. Kata dia, diperlukan inisiatif untuk menyatukan upaya untuk memerangi pandemi. 

“Ketika dunia menghadapi pandemi Covid-19 dan tantangan terhadap sistem perawatan kesehatan dan ekonomi global, kami mengadakan KTT G20 yang luar biasa untuk menyatukan upaya menuju respons global,” ujar Salman melalui akun jejaring sosial Twitter, dilansir Asharq Al-Awsat, Kamis (26/3). 

Arab Saudi yang memegang kepresidenan G20 pada tahun ini akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin melalui konferensi video. Anggota G20 akan bergabung dengan para pemimpin dari negara-negara yang diundang, yaitu Spanyol, Yordania, Singapura, dan Swiss, serta sejumlah organisasi international yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kelompok Bank Dunia (WBG), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), Dewan Stabilitas Keuangan (FSB), Organisasi Perburuhan Internasional ( ILO), Dana Moneter Internasional (IMF), dan Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Selain itu, beberapa organisasi regional akan diwakili oleh Vietnam, selaku Ketua Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Afrika Selatan Ketua Uni Afrika (AU), Uni Emirat Arab Ketua Dewan Kerja sama Teluk (GCC) dan Rwanda Ketua Kemitraan Baru untuk Pembangunan Afrika (NEPAD). 

Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit Covid-19 pertama kali ditemukan di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hubei, Cina pada Desember 2019. Sejak saat itu, virus terus menyebar secara global ke berbagai negara lainnya di dunia. 

Menurut data Worldometers, hingga Kamis (26/3) jumlah kasus Covid-19 tercatat mencapai 467.520, dengan 21.174 meninggal dunia dan 113.808 pasien dinyatakan sembuh. Terdapat 198 negara mengkonfirmasi kasus positif infeksi virus corona jenis baru ini.

Covid-19 yang berasal dari keluarga virus corona yang sama dengan beberapa wabah lainnya, yaitu SARS (sindrom pernapasan akut parah) dan MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) menjadi lebih mematikan dengan tingkat penyebaran yang cepat. Saat wabah SARS terjadi pada 2002-2003, sebanyak 774 orang meninggal, sementara MERS yang mewabah sejak 2012 tercatat menewaskan sedikitnya 828 orang. 

sumber : aawsat.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement