Ahad 22 Mar 2020 07:38 WIB

Masyarakat Galang Dana Bantu Pengadaan ADP di RSCM

Dana yang terkumpul akan dipergunakan untuk menjadi hibah barang.

Akmal Taher
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Akmal Taher

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Sejumlah tokoh masyarakat menggalang dana untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dalam menangani pasien COVID-19 (Coronavirus Disease 2019).

"Betul, gerakan itu merupakan inisiatif tokoh masyarakat seperti Pak Erry (Erry R Hardjapamekas), Pak Kuntoro Mangkusubroto, dan lainnya. Saya juga diajak," ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Akmal Taher, di Jakarta, Sabtu (21/2).

Dia menambahkan, dana yang berhasil digalang, nantinya akan digunakan untuk pembelian alat pelindung diri bagi tenaga kesehatan di RSCM. Bahkan, lebih baik jika masyarakat menyumbang APD seperti masker, desinfektan, sepatu boot, dan lainnya.

Perkembangan penyebaran wabah COVID-19 yang semakin masif, membuat RSCM harus siaga menerima pasien penyakit itu, meskipun RSCM bukan rumah sakit rujukan penanganan pasien COVID-19.

Diperkirakan untuk tahap awal memerlukan biaya sekitar Rp 5 miliar. Donasi dapat ditransfer melalui BCA dengan nomor rekening 5240096651 atas nama R Hario Soeprobo dan CIMB Niaga dengan nomor rekening 7640100129123 atas nama Fazil Erwin Alfitri. Keduanya ditunjuk sebagai bendahara gerakan tersebut.

Kabag Humas dan Pemasaran RSCM, Dr Ananto, mengatakan, penggalangan dana tersebut dilakukan oleh tokoh masyarakat yang peduli dengan RSCM. "Ini merupakan inisiatif dan kegiatan para pemuka masyarakat yang berharap RSCM dapat berkontribusi lebih baik dalam penanggulangan wabah COVID-19 yang sedang terjadi," kata Ananto.

Adapun keinginan membantu dalam bentuk hibah tersebut sudah disampaikan para inisiator kepada Direksi RSCM. Nantinya dana yang terkumpul akan dipergunakan untuk menjadi hibah barang bagi RSCMyang berkontribusi menghadapi pandemi COVID-19. Seluruh hasil akan dilaporkan pada kementerian serta para pemangku kepentingan. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement