Selasa 17 Mar 2020 16:04 WIB

Pasien Suspect Virus Corona di Belitung Jadi Tiga Orang

Semua pasien suspect corona mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUD Belitung.

Red: Nur Aini
Petugas medis berada di area ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19), ilustrasi
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas medis berada di area ruang isolasi saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19), ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PANDAN -- Pasien dalam pengawasan atau suspect virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bertambah menjadi tiga orang. Semuanya sedang mendapatkan perawatan di ruang isolasi RSUD setempat.

"Saat ini RSUD Belitung ada penambahan pasien dalam pengawasan Covid-19 dan saat ini mendapatkan perawatan di ruang isolasi," kata Direktur RSUD Belitung dr Hendra SP An di Tanjung Pandan, Selasa (17/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, dari lima pasien dalam pengawasan atau suspect Covid-19 tersebut, satu di antaranya diperbolehkan pulang dan statusnya menjadi orang dalam pemantauan (ODP). "Kami putuskan pasien 02 ini ODP, tapi tetap kami lakukan pemeriksaan swab. Pasien 02 pulang pukul 14.00 WIB kemarin, jadi mendapatkan perawatan 24 jam," katanya.

Ia menjelaskan, pasien yang ketiga datang ke RSUD tanggal 16 Maret pukul 10.30 WIB dan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan.

"Karena ada kontak dan pasien ini pernah berada di lingkungan yang sudah ada lokal transmisi. Jadi, pasien ini sudah beberapa kali mengunjungi daerah yang ada lokal transmisi karena memiliki gejala yang patut diduga Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, pasien keempat yang berjenis kelamin laki-laki datang ke RSUD tanggal 16 Maret pukul 11.35 WIB. Pasien itu merupakan rujukan dari KKP setempat. Ia berprofesi sebagai awak kapal tanker dalam perjalanan dari Singapura.

"Awalnya gangguan abdomen atau nyeri perut dan ternyata setelah kami periksa, sangat banyak sekali gejala-gejala yang mendekati gejala klinis suspect Covid-19 dan kami tetapkan pasien dalam pengawasan," katanya.

Sementara itu, pasien kelima berjenis kelamin laki-laki masuk tanggal 16 Maret pukul 19.00 malam. Pasien ini berusia 20 tahun dengan gejala demam batuk dan sesak.

"Dan ini kami tetapkan sebagai PDP. Akan kami lakukan pemeriksaan swab dan segera dikirim sampelnya ke Jakarta," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement