Senin 16 Mar 2020 18:45 WIB

UIN Palembang Perintahkan Mahasiswa Asing Bertahan di Asrama

Kampus melarang mahasiswa kembali ke negara asalnya untuk mencegah penularan Covid-19

Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatra Selatan memerintahkan mahasiswa asing yang studi di perguruan tinggi itu bertahan di asrama kampus. Pihak UIN melarang mahasiswa kembali ke negara asalnya untuk mencegah penularan Covid-19.

Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama (AAKK) UIN Raden Fatah Palembang Mirwan Fasta mengatakan, sebanyak 20 orang mahasiswa asing yang mayoritas berasal dari Malaysia diminta tidak keluar dari Rafah Student Residence (RSR) sampai 1 April 2020. "Mereka sudah di Palembang sejak Januari 2020 sebetulnya, namun kami juga cek kondisi mereka karena kami tidak tahu kapan terakhir keluar masuk Palembang," kata Mirwan di Palembang, Senin (16/3).

Baca Juga

Selain mahasiswa asing, setidaknya 200 mahasiswa lokal program beasiswa bidikmisi yang ada di asrama Ma'had Al-Jamiah juga diisolasi sampai 1 April 2020. Selama waktu tersebut para mahasiswa mengikuti semua kegiatan virtual learning dan distance learning yang ditentukan oleh para dosen serta mengintensifkan kegiatan pembinaan yang telah ditentukan Mudir Ma'had Al Jamiah.

Selain itu, Rektorat UIN Raden Fatah Palembang menunda semua kegiatan yang melibatkan banyak orang, seperti belajar mengajar, seminar, kegiatan UKM, yudisium hingga wisuda.

"Untuk perkuliahan bukan diliburkan, cuma diganti dari tatap muka menjadi e-Learningsehingga masing-masing fakultas bisa menerapkannya sampai 1 April," katanya.

Sedangkan jadwal wisuda yang semula dilaksanakan pada 28 Maret 2020, katanya, ditunda hingga pengumuman selanjutnya. Semua penundaan tersebut mengacu pada petunjuk pemerintah pusat terkait langkah preventif penyebaran Covid-19.

Namun untuk layanan administrasi umum, akademik dan keuangan tetap berjalan dengan memaksimalkan penggunaan aplikasi e-Office.

"Lebih baik menjaga daripada sudah terjadi," kata Mirwan Fasta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement