Selasa 17 Mar 2020 00:21 WIB

Belasan Warga Kediri Jadi Pasien dalam Pemantauan Corona

Sebanyak 12 warga Kediri dalam pemantauan virus corona.

Red: Nur Aini
Petugas medis menunjukkan hasil rontgen pasien saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19), ilustrasi
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas medis menunjukkan hasil rontgen pasien saat simulasi penanganan pasien virus Corona (Covid-19), ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengungkapkan saat ini ada belasan orang yang dalam proses pemantauan oleh Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyusul semakin maraknya kasus penyebaran virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

"Banyak orang lalu lalang di Kediri hingga ke luar negeri lalu pulang. Kami deteksi 29 orang sudah dinyatakan sehat dan 12 dalam pemantauan. Jadi, mereka ini orangnya sehat tapi kebetulan flu seperti masyarakat biasa yang terkena flu. Yang sudah lewat isolasi 14 hari dinyatakan sehat, yang belum 14 hari masih dalam pemantauan tapi mereka sehat," katanya di Kediri, Senin (16/3).

Baca Juga

Pemkot juga telah menunjuk juru bicara khusus tentang penanganan virus Covid-19 dan telah menunjuk Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima sebagai juru bicara resmi. Selain itu, pemkot juga telah membuat laman resmi tentang berbagai informasi mengenai virus Covid-19 sehingga bisa menjadi bahan edukasi bagi masyarakat.

"Kami sediakan laman resmi, jadi untuk dipantau bersama dan bahan edukasi semua ada di laman itu selain leaflet dan pamflet. Jadi, silakan dipantau bersama. Jika ada informasi yang tidak sesuai dan tidak standar WHO jangan dipercaya," kata dia.

Pemkot, kata dia, juga telah menjamin ketersediaan makanan. Wali Kota mengimbau agar masyarakat tenang dan memperkuat daya tahan tubuh guna menghadapi ancaman virus Covid-19 ini.

"Imbauan saya tenang di rumah saja, perkuat daya tahan tubuh. Kita bisa hadapi ini bersama, ini bukan tugas pemerintah saja dan saya ingin semua elemen masyarakat di Kediri turut membantu pemerintah dalam menangani ini bersama," kataya.

Pihaknya juga sudah sosialisasi terkait dengan kebijakan antisipasi penyebaran virus tersebut. Sosialisasi dilakukan dengan semua elemen, baik dari instansi pendidikan negeri dan swasta, kantor, tempat penginapan, dan berbagai fasilitas umum lainnya.

Untuk tempat ibadah, pihaknya sudah meminta agar karpet dilipat dan lantai sering dibersihkan. Fasilitas umum juga harus sering dibersihkan dengan cairan desinfektan, sehingga bebas dari penyakit.

Ia bahkan memberikan kebijakan untuk menunda berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat umum. Untuk car free day yang digelar setiap Ahad di Jalan Doho Kediri, ditiadakan sementara. Sedangkan, untuk agenda lain yang jadwalnya dalam waktu dekat misalnya konser musik, atraksi barongsai, pengajian Habib Syech, hingga pertandingan bola voli Proliga 2020 juga diminta untuk ditunda acaranya.

Pihaknya berharap, dengan berbagai kebijakan tersebut, akan membantu untuk pencegahan penularan virus yang hingga kini belum ditemukan obatnya tersebut. Sementara itu, hingga saat ini kasus temuan penderita yang positif terinveksi virus corona di Indonesia mencapai 117 orang, di mana 104 di antaranya dirawat, delapan sembuh, dan sisanya lima orang meninggal dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement