Senin 19 Aug 2019 10:34 WIB

Maafkan tak Hormatku Pahlawan

Taman Makam Pahlawan itu telah terkubur seorang pahlawan yang sangat mereka banggakan

Maafkan tak Hormatku Pahlawan
Foto:

Dengan lemas Oytasus turun dari bukit Paktali.

“Habislah aku,” gumamnya dalam hati. “Inilah konsekuensi terburuknya jika menjanjikan sesuatu yang sebenarnya tak perlu, namun demi proyek menjadi perlu. Aih, aku bisa masuk bui!” pikirnya keras.

Memang, kalau ia tak berhasil menemukan jasad Enduro, proyek TMP itu bisa diselidik komisi pemberantasan korupsi, risikonya, ya bui. Tetapi, kalau memang itu terjadi, maka bukan dia saja yang bakal masuk, tetapi semua petinggi di daerahnya akan kena, sebab ia membagi hasil proyek itu dengan adil kepada semua pihak, termasuk sang Bupati yang juga teman dekatnya.

Tiba-tiba Oytasus ingat sesuatu dan seketika itu ia berubah pikiran.

“Yang penting ada identitas Enduro untuk dikebumikan,” putusnya.

Kemudian dia bergegas ke bawah pohon beringin di kaki Bukit Paktali dan menggali kuburan Cipilindiok dan mengambil beberapa tulang belulangnya dan membungkus, layaknya membungkus mayat.

Mayat itu kemudian dengan disaksikan oleh beberapa orang penting di daerahnya, termasuk Bupati dan tokoh masyarakat, diupacarai secara beradab di taman makam pahlawan yang luas dan megah itu.

Maka sebelum kedatangan sang jenderal, di Taman Makam Pahlawan itu telah terkubur seorang pahlawan yang sangat mereka banggakan.

***

Upacara penghormatan di Taman Makam Pahlawan Kabupaten Kolos itu berjalan khidmat. Sang Jenderal dan para pengiringnya memberikan sambutan antusias dengan cerita-cerita yang heroik. Namun, Oytasus yang berdiri di panggung utama hampir-hampir tak bisa mengangkat tangannya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada pahlawan yang mereka banggakan itu.

“Maafkan aku. Maafkan tak hormatku pahlawan,” gumamnya tak kedengaran oleh siapa pun.

TENTANG PENULIS: ISMAIL LUTAN, Cerpenis.

Catatan:

*suku = marga

*Angku babi = dewa babi (semacam kepercayaan bagi pemburu babi bahwa kumpulan babi hutan dikepalai makhluk yang tak tampak sebagai pelindungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement