Kamis 28 Mar 2019 13:31 WIB

Arti Sesak di Dada Fahrie

Sorot matamu hanya satu-satunya di dunia ini

Arti Sesak di Dada Fahrie
Foto:

Dua kalender sudah ditanggalkan. Fahrie menjelma seorang pekerja yang tidak bisa jauh dari sepeda motor. Ia tidak mendiami satu tempat seharian, tetapi berpindah-pindah untuk meliput beragam kejadian. Tatkala jam istirahat pun ditinggalkan kala panggilan telepon menghendakinya untuk pergi.

Dalam sehari, ia harus mengirimkan beberapa tulisan untuk melengkapi konten media cetak yang terbit harian. Ia sangat menikmati kehidupannya yang selalu dikejar tenggat waktu.

Pekerjaan Fahrie memungkinkan ia untuk bertemu dengan orang-orang baru dalam hidupnya. Penggalian informasi dilakukan kepada narasumber dengan berbagai macam karakter. Tak jarang jika Fahrie mendapatkan perlakuan atau sekadar perkataan yang kurang berkenan di hati. Untungnya ia sudah kebal. Hanya kebaikan yang akan diingat olehnya. Namun, ia masih belum sempat memikirkan cinta.

Empat jam menuju pergantian hari, pertanda bagi Fahrie untuk bergegas pulang dari kantor. Waktu itu ia sedang bebas. Pekerjaan sudah terselesaikan dan tak ada kencan dengan teman seperti biasanya. Namun, ia harus mampir mengisi saldo pulsa untuk selulernya. Semenjak menjadi pekerja, ia lebih sering menggunakan telepon layaknya suatu kebutuhan bagi dirinya.

Sesampai di tempat yang ia tuju dan memastikan sepeda motornya tertata semestinya, Fahrie memperhatikan perempuan dengan penutup mulut dan pria yang duduk di sebelahnya. Tak butuh waktu lama untuk menerka, dari lilitan kain jilbab yang khas dikenakan, ia pun mengetahui siapa pemilik wajah di balik masker itu.

“Hai Aida, selamat malam untukmu,” kata sapa Fahrie menghampiri dan masih berdiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement