Kamis 10 Jan 2019 13:13 WIB

Agar Menjadi Muslim yang Terjaga

Cinta terhadap Rasul adalah puncak keimanan Muslim.

Rasulullah
Foto:

Syekh Husain memaparkan beberapa hal yang bisa ditempuh agar muncul kecintaan itu, yang pertama yakinlah bahwa risalah yang disampaikan oleh Muhammad SAW benar adanya. Tak ada keraguan atas keyakinan itu. Sikap membenarkan itu merupakan ungkapan rasa cinta.

Lihatlah, ketika bangsa Arab saat itu menertawakan, menghujat, dan mendustakan Rasul. Ada sejumlah nama penting justru berdiri di samping dan memercainya. Khadijah dan Abu Bakar, terutama.

Jika ingin dekat dengan Rasul, ikuti segala perintah dan sunah yang pernah ia letakkan. Hanya dengan ketaatan itulah, maka cinta akan terbukti. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran [3]: 31).

Qadi 'Iyadh mengatakan, kecintaan seseorang atas sesuatu akan mendorong dirinya mengedepankan perkara itu dari segala hal. Jika tidak, cinta itu omong kosong karena dia hanya mengklaim. Orang yang benar-benar mencintai Nabi tanda paling mencolok akan tampak. Paling awal ialah ketaatannya pada sunah yang pernah Rasul tetapkan.

Rasa cinta tersebut akan berbuah pada tindakan. Sehingga kecintaan terhadap Rasulullah harus dibuktikan dengan perbuatan baik terhadap sesama.

Tolong-menolong, mentradisikan nasihat, dan saling menjaga satu sama lain. Abu Bakar konon sangat mencinta Rasul antara lain karena kemuliaan pekerti dan akhlak Muhammad. Putra dari Abdullah tersebut dikenal dengan al amin dan peduli terhadap sesama.

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS at-Taubah [9]:

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement