Selasa 16 Oct 2018 18:45 WIB

Mahasiswa Asal Untad Bisa Segera Kuliah di Unhas

Saat ini telah terdata lebih 1.500 mahasiswa terdampak bencana dari 12 fakultas.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Andi Nur Aminah
Pendataan mahasiswa Universitas Tadulako, Palu yang akan melanjutkan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makasar
Foto: Humas Unhas
Pendataan mahasiswa Universitas Tadulako, Palu yang akan melanjutkan kuliahnya di Universitas Hasanuddin, Makasar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Hasanuddin (Unhas) terus merampungkan persiapan untuk menerima sit in bagi mahasiswa asal Universitas Tadulako (Untad) Palu yang terdampak bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi. Saat ini telah terdata lebih 1.500 mahasiswa yang berasal dari 12 fakultas.

Direktur Komunikasi Universitas Hasanuddin, Suharman Hamzah mengatakan, pihak Untad telah memberikan sinyal menyetujui proses sit in. "Selama ini kita belum memulai proses sit in, karena kita menunggu persetujuan dari Tadulako. Sesuai hasil rapat internal pihak Untad, proses sit in di Unhas dapat dilanjutkan," kata Suharman dalam siaran pers, Selasa (16/10).

Karena itu dia berharap agar seluruh mahasiswa Untad yang telah mengisi form pendataan di Unhas agar dapat hadir pada saat penerimaan Jumat (19/10) nanti. "Jika memungkinkan mereka hadir memakai jas almamater Untad, untuk menunjukkan identitas bahwa mereka adalah mahasiswa yang sit in di Unhas," jelas Suharman.

Sesuai hasil komunikasi antara Unhas dengan pimpinan Untad, maka proses //sit in mahasiswa asal Untad dapat segera dimulai. Sehubungan dengan itu, Unhas akan menggelar prosesi penerimaan mahasiswa sit in asal Untad, yang direncanakan berlangsung pada Jum’at, 19 Oktober 2018 di GOR Unhas Tamalanrea.

Prosesi penerimaan ini akan diawali dengan penyambutan secara simbolis oleh Rektor Unhas, dilanjutkan dengan penyerahan nama-nama mahasiswa asal Universitas Tadulako kepada pimpinan Fakultas yang akan ditempati sit in di lingkungan Unhas.

Selain Unhas, program sit in juga digelar di 38 Rektor PTN yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) yang bersepakat menjalankan program sit in bagi mahasiswa Universitas Tadulako (Untad). Para mahasiswa ini sedang mengungsi di luar Palu. Program tersebut diinisiasi sebagai bantuan dalam rangka menjaga kelangsungan proses belajar para mahasiswa Untad.

Ketua MRPTNI yang sekaligus menjabat sebagai rektor ITB Kadarsah mengatakan, program sit in hanya dapat diakses untuk program studi (prodi) yang berkesesuaian dengan prodi sebelumnya. Selain itu ada beberapa prosedur yang wajib ditentukan oleh majelis rektor.

Pertama, dia menjelaskan, mahasiswa Untad yang saat ini sedang meninggalkan Palu dipersilakan segera menghubungi Dekan Fakultas yang memiliki program studi berkesesuaian di 38 PTN yang tergabung, atau dapat menghubungi pihak Rektorat. Tentunya sambil menunjukkan kartu pengenal yang sah yang membuktikan bahwa yang bersangkutan adalah mahasiswa Untad.

“Selanjutnya data mahasiswa peserta program sit in tersebut akan dicatat dan dilaporkan ke dekan terkait di Untad untuk mendapat konfirmasi dan persetujuan,” kata Kadarsah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement