Sabtu 05 Dec 2020 00:22 WIB

PGRI: Klaster di MAN 22 Jakarta Harus Jadi Pelajaran

Guru diingatkan agar terus menjaga diri dari penularan Covid-19.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Petugas PPSU Kelurahan Palmerah menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 22 Jakarta, Palmerah, Jakarta, Jumat (4/12). Penyemprotan tersebut dilakukan akibat sebanyak 21 guru dan 9 staf Tata Usaha (TU) di MAN 22 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas PPSU Kelurahan Palmerah menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan Madrasah Aliyah Negeri 22 Jakarta, Palmerah, Jakarta, Jumat (4/12). Penyemprotan tersebut dilakukan akibat sebanyak 21 guru dan 9 staf Tata Usaha (TU) di MAN 22 Jakarta terkonfirmasi positif Covid-19 usai melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengungkapkan keprihatinannya terhadap para guru MAN 22 Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 sepulang dari Yogyakarta. PGRI ini menilai, hal ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua orang, harus terus menjaga diri dari penularan Covid-19.

"Kita semua perlu mengedepankan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam beraktivitas dan dalam melaksanakan tugas, harus mengacu pada protokol kesehatan Covid-19. Kesadaran bersama bahwa prioritas kesehatan dan keselamatan diri serta keluarga dari ancaman Covid-19 menjadi hal yang sangat penting," kata Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi dalam keterangannya, Jumat (4/12).  

Baca Juga

Unifah berpesan untuk semua masyarakat untuk tetap waspada dan tidak abai terhadap protokol kesehatan. PGRI banyak mendapat laporan, meski siswa belajar di rumah namun banyak guru yang wajib absensi di sekolah.

Selain itu, banyak pula guru yang harus mengikuti pelatihan kedinasan di luar rumah. Hal ini menyebabkan tidak sedikit para guru yang terkena positif Covid-19, sakit dan meninggal dunia.

"Karena itu, di masa mendatang, hendaknya pemerintah memiliki SOP yang jelas dan terukur serta memprioritaskan keselamatan dan kesehatan bagi para guru, siswa dan tenaga kependidikan," kata dia lagi.

Sebelumnya, sebanyak 33 guru MAN 22 Jakarta Barat dikonfirmasi positif Covid-19. Munculnya klaster ini diduga karena melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Awalnya pada akhir November sebanyak dua guru terkonfirmasi positif Covid-19, kemudian dilakukan penelusuran kontak kepada 43 guru lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement