Kamis 06 Jul 2017 18:08 WIB

Jabar Kekurangan Ribuan Guru Agama Islam

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi guru agama.
Foto: Republika
Ilustrasi guru agama.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah pusat melalui Kementerian Agama menyebutkan saat ini jumlah guru agama Islam masih terbilang minim. Bahkan terdata banyak kekurangan guru agama.

Jawa Barat sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak juga kekurangan guru pendidikan agama Islam (PAI) di sekolah-sekolah. Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Buchori menyebutkan bahkan jika dikalkulasikan seluruhnya Jawa Barat kekurangan lebih dari 9.000 guru PAI. Baik di tingkat SD, SMP, SMA/SMK negeri juga swasta.

"Di Jawa Barat juga banyak kurangnya (guru agama). Kalau menggunakan hitungan berdasarkan kurikulum dengan beban tiga jam pelajaran (JPL) dan beban guru 24 jam kekurangan guru agama sampai 9.775 guru baik negeri dan swasta," kata Buchori saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (6/7).

Buchori merinci jika berdasarkan kewajiban JPL dan rombongan pelajaran di sekolah maka kebutuhan guru PAI untuk SD yakni 17.919 guru. Sementara untuk SMP yakni 4.276 guru, SMA 1.486 guru dan SMK 1.000 guru.

Namun di lapangan, ujarnya, berdasarkan data di Kanwil Kemenag Jawa Barat untuk tingkat SD kekurangan guru agama sebanyak 6.512 orang. Sementara untuk SMP 1.896 guru, SMA 752 guru, dan SMK 615 guru.

Jumlah ini terdata dari total keseluruhan sekolah yang ada di Jawa Barat. Di mana total sekolah negeri dan swasta di Jawa Barat untuk masing-masing tingkat adalah 19.915 SD, 4878 SMP, 1579 SMA dan 2712 SMK.

"Tapi kalai dihitungnya berdasarkan kurikulum KTSP, jumlah kekurangan guru PAI di Jawa Barat sekitar 3.000an guru," ujarnya.

Kekurangan guru PAI selama ini disikapi dengan berbagai kebijakan sekolah. Seperti menambah beban jam pelajaran guru serta mencari guru pengganti.

Buchori pun mengkhawatirkan kekurangan guru ini akan berdampak pada pendidikan agama Islam yang diterima para siswa. Terlebih jika yang mengganti mengajar bukanlah lulusan guru agama sehingga diragukan kompetensinya. Ia pun menyarankan kepada pemerintab pusat untuk merekrut guru PAI guna memenuhi kebutuhan. Bukan hanya untuk Jawa Barat tapi juga seluruh daerah di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement