Kamis 10 Nov 2016 13:49 WIB

Fotar IIU Malaysia Gelar Kajian Peran Mahasiswa Wujudkan Masyarakat Madani

H. Mahyeldi Ansharullah menerima penghargaan usai menjadi narasumber dalam kajian bulanan yang diselenggarakan Fotar International Islamic University Malaysia
Foto: Fotar IIU Malaysia
H. Mahyeldi Ansharullah menerima penghargaan usai menjadi narasumber dalam kajian bulanan yang diselenggarakan Fotar International Islamic University Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Pada hari Senin malam tepatnya tanggal 7 November 2016, tidak seperti biasanya, kajian bulanan Forum Tarbiyah (FOTAR) mengundang narasumber dari Indonesia yaitu H. Mahyeldi  Ansharullah.

Sebanyak 60 mahasiswa Indonesia yang belajar di International Islamic University Malaysia (IIUM) terlihat  memenuhi ruang kuliah Adm Lantai 1, tempat dimana kajian tersebut diselenggarakan. Kajian ini merupakan kegiatan rutin FOTAR dalam rangka untuk mengobarkan semangat dakwah dan ukhuwah di antara mahasiswa.

Kajian bulanan yang mengundang Bapak Wali Kota Padang tersebut mengangkat tema tentang “Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Masyarakat Madani”. Setelah dibuka dengan basmallah dan tilawah, Alla Khairi sebagai moderator kemudian memberikan waktu sepenuhnya kepada narasumber.

Buya Mahyeldi mengawali kajian malam itu dengan memberikan definisi tentang masyarakat madani. Masyarakat madani adalah masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani dan memaknai kehidupannya. Membangun artinya berinovasi dengan hal-hal yang baru dan memahami akan kecemasan umat dewasa ini.

Sebagai pemimpin daerah, beliau memiliki peranan yang penting dalam membawa perubahan di kota Padang saat ini. Beliau berusaha untuk menjalin kerjasama dengan para pemuda serta terjun langsung dalam mentransfer energi positif untuk mewujudkan masyarakat madani.

Sejak dilantik menjadi pemimpin kota Padang tahun 2014, beliau memiliki strategi dalam membawa Padang ke arah yang lebih baik. Diantara strategi beliau adalah menjalani pekerjaan dengan ikhlas dan ridho,  memahami akan makna dari perubahan, menyatukan langkah, presepsi dan juga menjaga  kekompakan.

Terkait dengan upaya pembentukan masyarakat madani, atas kerjasama dengan BAZNAS, beliau telah membangun 41 sekolah tahfidz dan menerapkan beberapa peraturan islam di sekolah-sekolah. Menurut beliau, sekolah adalah institusi yang sangat penting bagi masyarakat dalam rangka mendapatkan ilmu. Karena dengan ilmulah, masyarakat madani dapat terwujud.

Beliau menambahkan bahwa pendidikan bukanlah segala-galanya,akan tetapi kita juga tidak boleh mengesampingkan masalah pendidikan. Islam telah mengajarkan begitu pentingnya pendidikan, terbukti dengan diturunkannya ayat pertama dalam Alquran "Iqra" yang merupakan sebuah perintah untuk membaca. Dimana,membaca adalah salah satu cara mutlak dalam menuntut ilmu.

Pada akhirnya, tausiyah malam itu ditutup dengan penyerahan plakat oleh Kieren Akbar selaku ketua FOTAR.

Semoga kajian ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa agar lebih bersemangat lagi dalam mencari ilmu, mempersiapkan diri sebagai agent of change dan juga saling bekerjasama untuk mewujudkan masyarakat madani di masa yang akan datang.

Oleh: Yuni Yulia Farikha

Sie publikasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement