Senin 03 Oct 2016 21:51 WIB

Ikatan Doktor UIKA Bogor Lengkapi Kepengurusan

Anggota Ikatan Doktor (IKD)-UIKA Bogor
Foto: IST
Anggota Ikatan Doktor (IKD)-UIKA Bogor

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Ikatan Doktor (IKD)-UIKA Bogor menyelenggarakan kegiatan mabit bersama di Yayasan Pendidikan Islam Darusyifa al-Fitrah (YASPIDA) Sukabumi, Sabtu (1/10) hingga Ahad (2/10).

Kegiatan mabit, selain untuk memperkuat tali ikatan silaturahmi antar Alumni Doktor Sekolah Pascasarjana UIKA Bogor, juga bertujuan untuk membentuk struktur dan kepengurusan periode 2016-2020. 

Sekaligus sebagai upaya pemantapan program kerja. Di samping itu, ada acara outbond, pemberian motivasi, dan penjajagan peluang investasi bersama untuk peningkatan ekonomi umat. Dalam kegiatan tersebut Dr Nanin Minarni menduduki posisi Ketua IKD UIKA dengan dibantu Dr Pahrorroji M Bukhori sebagai wakil ketua. Sementara itu Ketua Senat UIKA Bogor Prof KH Didin Hafiduddin didaulat sebagai penasehat dan Rektor UIKA Bogor Dr Bahruddin sebagai pembina IKD UIKA.

Rektor UIKA Dr Bahruddin menyambut baik hadirnya IKD-UIKA Bogor, sekaligus mengharapkan partisipasi dari pengurus dan anggotanya, untuk bisa menjadikan UIKA lebih baik dan semakin maju di masa depan. Sebab tantangan perguruan tinggi, khususnya yang berbasis Islam, di kemudian hari akan semakin kompleks. Rektor UIKA mendambakan adanya sinergi yang harmonis antara pengelola Universitas Ibn Khaldun Bogor dengan para alumninya.  

Bahruddin mengatakan, sinergi yang harmonis ini, tidak hanya tampak dari hubungan personal semata, namun yang jauh lebih didambakan adalah adanya kiprah yang konkrit dari para alumni di tengah masyarakat. "Yang pada gilirannya akan berimplikasi nyata pada peningkatan apresiasi masyarakat kepada institusi UIKA," papar dia.

Prof KH Didin Hafiduddin dalam tausiahnya menyatakan, kotribusi amaliah yang konkrit dari pengurus dan anggota IKD-UIKA Bogor khususnya, sangat dinanti oleh umat Islam. Sebab umat Islam di masa sekarang, seolah-olah sedang kehilangan figur panutan dan panduan praktis dalam menjalani aktifitas kesehariannya. Akibatnya, mereka menjadikan banyak hal secara serampangan sebagai ‘imam’ dalam hidup bermasyarakatnya.

Secara lebih khusus, Kiai Didin menekankan perlu adanya perhatian yang lebih dari para anggota IKD-UIKA Bogor untuk senantiasa dapat mengedukasi masyarakat tentang signifikansi dari kemajuan perekenomian umat. "Bahwa ajaran agama akan bisa dengan baik-tepat diimplementasikan, bila disokong penuh oleh perekonomian yang tangguh," ujar Kiai Didin.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement