Ahad , 11 Sep 2016, 09:46 WIB

Media Thailand Terpikat Cantiknya Labuan Bajo

Red: Indira Rezkisari
Republika/Wihdan Hidayat
Kunjungan Wisatawan TNK. Beberapa perahu wisata sandar di dermaga Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, NTT.
Kunjungan Wisatawan TNK. Beberapa perahu wisata sandar di dermaga Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO – Selama lima hari Kementerian Pariwisata memboyong sejumlah media dan operator pariwisata Thailand ke Labuan Bajo. Mereka pun berbasah-basah di satu dari 10 top destinasi yang oleh Menpar Arief Yahya sering disebut 10 Bali Baru itu.

Semula, bayangan orang, berwisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu hanya untuk melihat habitat asli binatang Komodo di Pulau Komodo, Padar, dan Rinca. Namun begitu menyelam di bawah lautnya, mereka menemukan keistimewaan lain yang selama ini tidak pernah terekspos, yakni wisata bawah laut khususnya di Taman Nasional Komodo (TNK).

Keindahan bawah laut yang menawan bisa dinikmati dengan melakukan diving dan snorkeling. Apalagi di TNK terdapat lebih dari 1.000 jenis ikan, 385 terumbu karang, 105 jenis kepiting, 70 jenis sponge, 10 jenis lumba-lumba, 6 hiu, penyu hijau dan hawksbill, duyung, hiu dan pari manta. Sehingga jutaan pasang mata yang melihatnya akan seperti terhipnotis.

Wisatawan juga bisa menikmati pesona alam yang cantik dan menakjubkan, indahnya pasir putih berhias batu karang serta deburan ombak di pantai. Air laut begitu jernih dan biru serta sinar matahari yang menghangatkan pantai. Dan tampaknya pergeseran minat wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo memang terjadi dari keinginan melihat Komodo ke wisata air.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Theodorus Suardi, mengatakan jumlah wisatawan mancanegara (Wisman) yang berkunjung ke Labuan Bajo dalam dua tahun terakhir meningkat dratis mencapai 100 ribu lebih. Wisman itu paling banyak dari Australia, Amerika Serikat dan Jerman.

"Alasan mereka datang ke Labuan Bajo karena ingin melihat habitat asli binatang Komodo. Karena memang adanya hanya di Lanuan Bajo," ungkapnya kepada wartawan yang mengikuti Diving Fam Trip to Komodo Island Yhailand Operator And Media.

Kunjungan wisman tersebut berulang dan tidak hanya sekali. "Kunjungan berikutnya mereka memilih wisata air yaitu snorkeling dan diving. Mereka ingin menikmati indahnya taman bawah laut di kawasan Taman Nasional Komodo," paparnya.

Bahkan Theodorus menggambarkan perbandingan kunjungan wisman yang ingin melihar Komodo dan wisata air adalah 30 persen berbanding 70 persen. Sehingga sekarang ini promosinya lebih ke wisata air. "Dengan perkembangan yang ada sekarang ini, kita optimis target kunjungan wisata 1 juta pada tahun 2019 akan terpenuhi," ujarnya.