Rabu , 25 May 2016, 14:46 WIB

Impor Bawang hanya Penuhi Kebutuhan Sehari Saja?

Rep: sonia fitri/ Red: Taufik Rachman
ANTARA
Bawang Merah
Bawang Merah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian (Kementan) memahami dampak psikologis dari rencana impor bawang merah oleh pemerintah pusat. Namun melihat kuota impor bawang merah yang hanya 2.500 ton saja, Kementan meminta petani tidak khawatir. Sebab, jumlah impor tersebut hanya untuk memenuhi kebutuhan bawang merah nasional selama satu hari.  

"Kalau hanya untuk memasok kebutuhan Jakarta saja yang hanya 250 ton sehari, berarti impor ini untuk memenuhi 10 hari kebutuhan," kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Agung Hendriadi, Rabu (25/5). Impor dilakukan untuk memenuhi kemungkinan delay pasokan di sejumlah tempat pada penghujung Mei 2016.

Berdasarkan data Kementan, produksi bawang merah nasional pada Mei 2016 sebanyak 95 ribu ton sedangkan kebutuhannya 81.157 ton. Pemerintah melihat ketersediaan bawang menipis sedangkan hasil panen Juni belum kentara.

Padahal, jika pemerintah ingin bersabar, petani telah siap melakukan panen pada Juni dengan estimasi produksi mencapai 126.130 ribu ton. Pada Juni, kebutuhan lebih rendah dari produksi yakni sebanyak 89.615 ton. Produksi juga diperkirakan melimpah pada Juli yakni sebanyak 137.807 ton sementara kebutuhannya hanya 86.027 ton se-nasional.

Ia menegaskan, petani tidak perlu khawatir karena impor hanya unuk memenuhi kebutuhan sehari nasional atau sepuluh hari di Jakarta. Maksud pemerintah yakni mencegah ancaman inflasi. Meski, dampak psikologis pasti akan melukai hati petani. Praktik impor juga akan melemahkan Indonesia sebagai negara agraris di mata dunia internasional.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan