Senin 09 Nov 2015 22:01 WIB

Ini Alasan Kurang Tidur Sebabkan Obesitas

Rep: C32/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
obesitas
Foto: antara
obesitas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan sebagian besar penduduk Amerika Serikat (AS) di setiap negara bagiannya mengalami kurang tidur. Selain itu data tersebut juga disandingkan dengan hasil penelitian yang memaparkan hubungan erat antara kurang tidur dengan obesitas.

Keterkaitan tersebut bukan tanpa alasan, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (6/11) obesitas memang mempunyai pengaruh untuk seseorang menjadi kurang tidur.

(Baca: Obesitas Berkaitan Lho! " href="http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/15/11/09/nxjci6349-kurang-tidur-dan-obesitas-berkaitan-lho" target="_blank">Kurang Tidur dan Obesitas Berkaitan Lho!)

Sebuah studi dari University of Chicago pada 1999 menunjukkan bahwa ketika seseorang mengalami kurang tidur selama beberapa hari dapat menurunkan metabolisme. Menurut National Sleep Foundation (NSF), turunnya hormon tersebut akan mempengaruhi tingkat hormon.

Selama studi tersebut dilakukan, para peneliti melakukan penelitian kepada 11 orang anak muda dan dewasa. NSF menyebutkan mereka yang kurang tidur hanya empat sampai enam jam semalam maka kadar gula mereka setingkat dengan penderita diabetes.

Padahal menurut data CDC 2007, orang dewasa normalnya membutuhkan tidur malam selama tujuh hingga delapan jam. Dengan pola tidur yang tidak memadai maka akan memunculkan risiko tinggi penyakit kronis termasuk depresi, hipertensi, dan diabetes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement