Rabu 18 Mar 2020 09:28 WIB

Wapres: Masyarakat Jangan Pergi Liburan Selama WFH

Wapres mengingatkan kebijakan WFH untuk cegah corona bukan untuk berlibur.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: dok. KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta masyarakat tidak pergi berlibur ke suatu daerah atau tempat pariwisata selama masa anjuran bekerja dari rumah atau work from home (WFH) maupun belajar dari rumah untuk anak sekolah. Wapres mengingatkan agar masyarakat benar-benar mengurangi interaksi dan keluar rumah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Jangan sampai mereka tidak masuk kantor atau sekolah justru berlibur di tempat-tempat liburan. Itu justru harus dihindari. Berkerumunnya banyak orang yang justru menyebabkan potensi penularannya besar sekali," ujar Wapres Ma'ruf saat live teleconference dengan stasiun tv swasta, di Jakarta, Rabu (18/3).

Baca Juga

Ma'ruf mengingatkan masyarakat untuk benar-benar menjaga jarak antarindividu atau sosial distancing. Menurut dia, sebisa mungkin masyarakat tidak berkeliaran ke luar rumah kecuali untuk alasan penting dan mendesak. Wapres mengingatkan, orang itu juga harus memastikan tidak bersentuhan maupun kontak terlalu dekat dengan orang orang lain. Hal ini termasuk, kata Ma'ruf, pelaksanaan ibadah tetap memperhatikan jarak antarjamaah.

"Kalau kita beribadah di masjid itu harus hati-hati. Wudhu dari rumah, bawa sajadah sendiri, harus berjarak, sebelum situasi lebih parah lagi," ujarnya.

"Karena itu, kita harap masyarakat menjauhi hal-hal yang bisa menimbulkan terpaparnya virus corona yang kita ketahui semakin merebak ke mana-mana," ucapnya menambahkan.

Pemerintah mengumumkan ada tambahan sebanyak 38 pasien positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Dengan demikian, per Selasa (17/3) ini total kasus orang yang terinfeksi virus corona sebanyak 172 orang.

Angka melonjak cukup tinggi dari jumlah terakhir pada Senin (16/3) kemarin yang sebanyak 134 kasus positif virus corona. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa tambahan kasus positif berasal dari pemeriksaan oleh Litbang Kemenkes sebanyak 32 kasus dan pemeriksaan oleh laboratorium penyakit menular Universitas Airlangga, Surabaya, sebanyak 6 kasus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement