REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seruan Forum Umat Islam (FUI) untuk memilih calon legislatif (caleg) dan partai politik berbasis Islam dinilai tidak akan mempengaruhi pemilih. Elektabilitas parpol Islam diprediksi tidak akan mampu mendobrak dominasi parpol nasionalis.

Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanudin Muhtadi mengatakan, tren parpol Islam masih mengalami degradasi elektoral. Para petinggi partai belum mampu memperbaiki dampak penurunan suara pada pemilu sebelumnya.

“Kalaupun ada seruan agar umat muslim mencoblos para kader dan parpol Islam, tidak akan terlalu pengaruh,” kata Burhanuddin pada Republika dalam rilis 'Efek Kampanye dan Efek Jokowi: Elektabilitas Partai Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Hotel Sari Pan Pasific, Jumat (4/4).

Dia menambahkan, sekarang ini sumber informasi politik semakin terbuka tidak hanya dari tokoh lokal. Seruan seperti itu, kata dia, efeknya tidak terlalu besar, karena masyarakat sudah mulai indpenden dan memilih atas keyakinan sendiri.

Berdasarkan hasil survei sekarang ini, parpol Islam yang cenderung naik yakni PKB 7,2 persen di posisi keempat setelah PDI Perjuangan (25,4), Golkar (14,5), Gerindra (10,5) dan Demokrat (7,2). Sedangkan PPP (5,5) serta PAN (4,7) masih stagnan.

“Kalau PKS cenderung turun pada perolehan suara 3,1 persen. Namun belum tahu juga, karena margin error PKS selalu positif,” ujar dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika