Jumat 24 Jan 2014 01:31 WIB

Persediaan VAR di RSUD Lubukbasung Agam Habis

Vaksin anti rabies.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Vaksin anti rabies. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Persediaan Vaksin Anti Rabies (VAR) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, habis, sementara kasus gigitan anjing liar di daerah itu sangat tinggi.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung Bakhrizal, Kamis, mengatakan habisnya persediaan ini disebabkan transisi peralihan jaminan kesehatan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Pada 2013 pengadaan VAR ini langsung didatangkan dari pusat ke daerah, namun semenjak peralihan jaminan kesehatan ke BPJS pada Januari, VAR tersebut belum datang," kata Bakhrizal.

Untuk mengatasi ini, Bakhrizal meminta kepada keluarga pasien yang positif rabies untuk membeli sendiri VAR ke Kota Padang atau Bukittinggi.

Setelah itu pihaknya mengusulkan agar pasien meminta bantuan ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam.

Ia menambahkan, apabila dalam waktu dekat VAR belum datang maka pihaknya akan melakukan pengadaan untuk VAR itu, karena RSUD Lubukbasung memiliki dana sebesar Rp1,3 miliar untuk pengadaan obat pada 2014.

"Dana sebesar Rp1,3 miliar ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Agam," katanya.

Sementara kasus rabies di Kabupaten Agam sangat tinggi dengan jumlah 15 kasus dan tiga kasus di antaranya positif rabies pada Januari 2014.

Pada 2013 sebanyak 100 kasus dan 24 kasus positif rabies. Pada 2012 sebanyak 27 kasus gigitan anjing dan 24 positif rabies.

"Ini data yang dimiliki Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam. Berdasarkan data ini, persediaan VAR di RSUD Lubukbasung pada 2014 sebanyak 200 paket, karena VAR diberikan tidak hanya untuk pasien positif rabies, melainkan pasien gigitan anjing liar," katanya.

Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam, Arif Restu menambahkan ke-15 kasus pada Januari tiga di antaranya positif rabies.

Untuk menyikapi penyebaran ini, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Agam akan melakukan eliminasi dan vaksinasi di 16 kecamatan se-Kabupaten Agam.

"Kita telah melakukan eliminasi sebanyak 35 ekor anjing liar. Saat melakukan eliminasi kita bekerja sama dengan jorong, tokoh masyarakat dan lainnya," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement