Senin 22 Jul 2013 21:11 WIB

Mahasiswa UAD Ubah Biji Kefir Jadi Obat Diet

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Biji Kefir
Foto: blogspot.com
Biji Kefir

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Empat mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil mengubah biji Kefir (Japanese Crystal Algae) menjadi obat untuk menurunkan obesitas.

Bahkan biji Kefir yang banyak tumbuh di daerah Pegunungan Kaukakus tersebut bisa menurunkan berat badan penderita obesitas hingga 25 kilogram dalam kurun tiga bulan.

Obat obesitas dari biji yang berwarna bening laksana kristal inipun mudah pembuatannya dan bisa diperoleh di berbagai tempat.

Keempat mahasiswa UAD tersebut adalah Bagus Wisnu Harimurti, Intan Dwi Isparulita, Elza Novita Putri. Ketiganya mahasiswa semester IV Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI) dan Tika Jayanti mahasiswa Fakultas Farmasi UAD.

Di bawah bimbingan dosen FTI UAD Siti Jamilatun, hasil penelitian mahasiswa UAD berjudul 'Pemanfaatan Biji Kefir Sebagai Penurun Obesitas' ini bisa memenangkan 'Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian dari Dirjen Dikti Kemendikbud 2013.'

Menurut Bagus, biji Kefir merupakan sejenis tumbuhan alga. Alga ini kata dia, dengan mudah bisa berkembang biak di tempat atau wadah plastik maupun kaca.

Biji Kefir sendiri kata dia, mengandung bakteri bermanfaat untuk menurunkan obesitas antara lain Lactobacillus Bulgaricus. Bakteri inilah yang berperan penting dalam penurunan kolesterol dan berdampak pada penurunan obesitas manusia.

"Bakteri ini bisa menghasilkan asam laktat yang memproduksi enzim bile salt hydrolase (BSH). Enzim ini mampu mengubah garam empedu menjadi asam empedu terkonjunggasi. Sehingga akan banyak kolesterol yang dibuang melalui feses dan tidak diserap oleh tubuh," katanya menerangkan.

Mengingat banyaknya kolesterol yang dibuang melalui feses (kotoran manusia) ini maka secara tidak langsung penderita obesitas akan mengalami penurunan berat badan.

"Kita punya satu sampel orang dengan obesitas seberat 130 kilogram. Setelah meminum air Kefir ini selama 3 bulan berturut-turut bisa berkurang hingga 30 kilogram," ujarnya.

Obat obesitas dari biji Kefir ini, menurut Intan Dwi Isparulita sangat mudah pembuatannya. Pertama tiga sendok biji Kefir direndam dalam satu liter air matang dingin.

"Karena biji Kefir ini bentuknya alga maka butuh nutrisi yaitu kismis dan gula pasir. Berikan tujuh butir kismis dan tiga sendok gula pasir di air Kafir tersebut," katanya.

Biji Kafir yang sudah diberi kismis dan gula pasir tersebut didiamkan dalam satu liter air selama 24 jam. Setelah itu air siap disaring. Saringan air rendaman biji Kefir inilah yang bisa langsung diminum untuk menurunkan obesitas.

"Dalam satu hari satu liter air Kefir, maka bisa turun 10 kilogram sebulan," katanya menegaskan.

Biji Kefir bekas rendaman tadi masih bisa terus digunakan. Tinggal menambahkan air lagi satu liter dan gula pasir. Sementara kismisnya harus diganti setiap minggu. Karena merupakan alga maka biji Kefir sendiri akan berkembang biak menjadi banyak sehingga bisa menghasilkan air Kefir yang lebih banyak lagi.

Menurut Intan, feses yang dihasilkan dari proses pengobatan air Kefir ini cukup kering. Berbeda dengan pengobatan obesitas melalui zat kimia. Dengan begitu, nutrisi makanan tidak ikut hilang.

Dekan FTI UAD, Kartika Firdausy mengatakan, pihaknya akan mengembangkan hasil penelitian mahasiswanya ini untuk ikut PKM kewirausahaan. "Ke depan kita harapkan bisa diproduksi sendiri untuk melatih kewirausahaan mahasiswa," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement