Rabu 23 May 2012 20:14 WIB

Nasyiatul Aisyiyah Launching Muktamar XII di Bandar Lampung

Logo Muktamar NA
Foto: dokna
Logo Muktamar NA

REPUBLIKA.CO.ID, Selain mengajarkan kepada manusia akan adanya relasi vertikal, Islam mengajarkan relasi horizontal -- manusia bisa berelasi baik sesama manusia.

Islam mengajarkan nilai-nilai pembangunan manusia sepenuhnya dalam segala aspek kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, politik, kesehatan, kesejahteraan sosial dan kedamaian. Nilai dan ajaran tersebut tercantum dengan lengkap di dalam Al-Quran dan Sunnah.

Di Indonesia, bermacam persoalan belum terselesaikan dengan baik, diantaranya rendahnya kualitas hidup perempuan dan anak di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan terlebih dalam bidang politik. Rendahnya tingkat aksesibilitas perempuan dalam bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan politik membawa dampak serius pada semakin rendahnya kualitas kehidupan perempuan dan khususnya anak.

Persoalan tersebut menjadi tanggung jawab berbagai elemen, baik pemerintah, organisasi kemasyarakatan, LSM, swasta dan terlebih media untuk turut andil dalam perbaikan. Nasyiatul Aisyiyah sebagai salah satu organisasi kemasyarakat yang bergerak di bidang sosial-kemasyarakatan, keagamaan serta perempuan dan anak telah berperan aktif dalam upaya mengatasi persoalan perempuan dan anak melalui program-program yang telah berlangsung hingga kini.

Muktamar Nasyiatul Aisyiyah XII yang akan diselenggarakan pada Juli 2012 di Bandar Lampung dengan mengusung tema “Penguatan Peran Kader Nasyiatul Aisyiyah Dalam Gerakan Advokasi Menuju Terwujudnya Kualitas Hidup Perempuan dan Anak”, diharapkan menjadi ajang konsolidasi Nasyiatul Aisyiyah untuk meneruskan semangat dan aksi nyata dalam mengatasi permasalahan sosial khususnya perempuan dan anak, yang relevan dengan nilai-nilai Islam sebagai agama rahmatan lil’alamin.

Muktamar XII mengagendakan advokasi terwujudnya kualitas hidup perempuan dan anak di Tanah Air, seperti pendidikan, dengan gerakan 1000 buku yang bertujuan untuk meningkatkan gemar membaca di kalangan Nasyiatul Aisyiyah, kesadaran reproduksi remaja dengan pembentukan Posyandu remaja di seluruh wilayah Indonesia, kampanye advokasi anti pernikahan tidak tercatat yang snagat merugikan perempuan dan anak serta anti perdagangan perempuan dan anak.

Demi suksesnya agenda tersebut, dibutuhkan keseriusan dan juga peran perempaun di dunia politik, Ekonomi/wirausaha, sosial (pergerakan/NGO), dll untuk menyampaikan aspirasi tersebut dengan benar, tepat dan serius. Sehingga dalam launching, kami menghadirkan beberapa tokoh terkait, termasuk politisi perempuan yang memiliki konsentrasi terhadap terwujudnya kesejahteraan perempuan dan anak yang diharapkan memberikan sumbangsih dan bergerak bersama Nasyaitul Aisyiyah untuk mencapai kesejahteraan dan kebangkitan perempuan.

Untuk itu, panitia Muktamar Nasyiatul Aisyiyah ke XII menyelenggarakan launching sebagai sosialisasi dan sekaligus sebagai refleksi. Dalam refleksi, kami mengharapkan input dari para tokoh, masyarakat dan organisasi lain terhadap peran dan keberlanjutan Nasyiatul Aisyiyah di tengah masyarakat Indonesia.

Di antara tokoh-tokoh yang akan kami undang untuk memberikan masukan dan testimoni bagi pergerakan Nasyaitul Aisyiyah adalah Rieke Diah Pitaloka (Politisi Perempuan dan Anggota DPR), Dewi Motik (Ketua KOWANI dan Pengusaha), Hajriyanto Y. Tohari (Wakil Ketua MPR), Latifah Iskandar (Anggota KPAI dan Anggota DPR RI periode 2004-2009), Abdul Mu’ti (Sekretaris PP Muhammadiyah), Rina Fahmi Idris (Pengusaha), Maria Ulfa (KPAI), dan perwakilan organisasi otonom Muhammadiyah (PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah).

 

sumber : Humas NA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement