Selasa , 21 Jun 2016, 10:31 WIB

4 Toko Tani Diluncurkan di Padang

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Republika/Agung Supriyanto
 Warga memadati gerai bawang merah saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6).  (Republika/ Agung Supriyanto)
Warga memadati gerai bawang merah saat pembukaan Toko Tani Indonesia (TTI) di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Rabu (15/6). (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Padang meluncurkan empat Toko Tani Indonesia (TTI), akhir pekan lalu. Empat TTI itu, berada di Kampung Tanjuang, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Padang. TTI tersebut diharapkan mampu mengatasi gejolak harga pangan, serta menstabilkan pasokan.

"TTI sangat didamba, dan diharapkan sejak lama," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Senin (20/6).

Ia menjelaskan, selama ini para petani hanya mendapat dukungan untuk berproduksi, tanpa menyediakan pasar. Sehingga, produk yang dihasilkan langsung diambil oleh pedagang.

Mahyeldi berharap, TTI dapan menjadi sarana bagi petani, langsung memasarkan hasil taninya dengan harga yang lebih tinggi. Selain itu, ia menuturkan, konsumen bisa memperoleh harga yang cukup ekonomis, dibandingkan harga pasar.

"Petani untung, konsumen juga dapat harga murah. Itulah tujuan bernegara sesungguhnya, untuk menguntungkan rakyat," ujar Mahyeldi.

Ia memimpikan, TTI dapat berkembang di Kota Padang. Ia mengungkapkan keinginan Pemkot Padang, yakni dapat berperan aktif dalam mengembangkan sistem distribusi pangan.

Sebanyak empat TTI yang berada di bawah dua gabungan kelompok tani (Gapoktan), diluncurkan di Kota Padang, Sumatra Barat. Pertama, TTI UD Mulyadi yang berlokasi di Gunung Sarik dan UD Toman yang terletak di Pasar Belimbing, berada di bawah Gapoktan Inbis Sejahtera, Kelurahan Gunung Sarik, Kuranji.

Kemudian, TTI UD Yaser Arafat yang berlokasi di Limau Manis dan UD One yang terletak di Pasar Bandar Buat, berada di bawah Gapoktan Harapan Bersama di Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh.

Masing-masing Gapoktan, mendapat alokasi dana sebesar Rp 200 juta yang bersumber dari APBN melalui Satker Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatra Barat. Dana tersebut digunakan untuk memasok empat TTI. Masing-masing, 70 persen dana akan digunakan untuk membeli bahan pokok sebesar, dan sisanya untuk biaya transportasi, sortasi dan kemasan produk. Setiap produk yang dijual, menggunakan kemasan dan logo TTI Kota Padang.

Video

Setjen DPR RI Komit Berdayakan Perempuan