Selasa 25 Apr 2017 09:59 WIB

Bijak dalam Berbeda Pendapat

Relawan membagikan makanan dan minuman kepada peserta aksi super damai 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12).
Foto: Republika/Prayogi
Relawan membagikan makanan dan minuman kepada peserta aksi super damai 212 di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Jumat (2/12).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Perbedaan pendapat antarkelompok atau ormas Islam adalah wajar. Perbedaan di kalangan umat Islam telah ada sejak masa Rasulullah. Banyak kisah yang bertebaran bagaimana Rasul menyikapi perbedaan pendapat tersebut.

Namun, masih ada sebagian ormas yang belum bisa menyikapi perbedaan dengan baik, justru mereka menghujat bahkan menjatuhkan yang lain. Mereka merasa kelompoknya paling benar dan menganggap kelompok lain salah.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya perpecahan di antara umat Islam. Seperti berita akhir-akhir ini tentang upaya sebuah ormas Islam untuk menggagalkan kegiatan keagamaan ormas lain.

Sebagai Muslim, hendaknya bisa mencontoh Rasul dan sahabat dalam menyikapi perbedaan. Meskipun berbeda pendapat, mereka tetap saling menghargai dan hidup dalam kedamaian.

Karena sesungguhnya tujuan umat Islam itu sama, hanya perahu menuju tujuan yang berbeda-beda. Jadi, bersatulah umat Islam.

Ema Sunifah

Jl Purworejo Km 26, Desa Burat, RT 01/RW 03, Kec Kepil, Kab Wonosobo, Jawa Tengah 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement