Sabtu 05 Dec 2020 17:56 WIB

Mengapa Nabi Idris Dapat Julukan Singa dari Segala Singa?

Nabi Idris AS termasuk sosok yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Nabi Idris AS termasuk sosok yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Ilustrasi
Foto: google.com
Nabi Idris AS termasuk sosok yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT memberikan mukjizat kepada setiap utusannya dari golongan para nabi sebagai media berdakwah. 

Allah memberikan beberapa mukjizat dan beberapa keahlian atau talenta kepada Nabi Idris AS yang merupakan keturunan keenam dari Nabi Adam putra dari Yarid bin Mihlail bin Qinan bin Anusy bin Syith bin Adam. 

Baca Juga

Berdasarkan riwayat, seperti ditulis Muhammad Danish Azril dalam bukunya "Kisah-Kisah Para Nabi Menurut Alquran", bahwa Nabi Idris bermukim di Mesir, tempat beliau berdakwah menyampaikan agama Allah SWT. Nabi Idris merupakan manusia yang pandai menulis dengan pena dan membaca. 

Atas dasar itulah, kata Muhammad Danish, Nabi Idris diberikan 30 shahifah (kitab) yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya Qabil yang durhaka kepada Allah SWT. Beliau diberi nama Idris karena banyak mempelajari kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Adam dan Syith.  

"Nabi Idris juga merupakan orang yang pandai menggunting pakaian dan menjahitnya. Sebelumnya, manusia menggunakan pakaian dari kulit binatang," katanya. 

Nabi Idris adalah orang yang hebat dan gagah berani. Oleh karenanya, dia diberi gelar singa dari segala singa (asadul-usud). Mengapa?

Karena Nabi Idris dapat memerangi orang-orang yang durhaka kepada Allah SWT. Selain pandai menjahit pakaian, derang parang, ia juga mahir di bidang perbintangan dan pandai juga mengendarai kuda. "Dan tentu saja Nabi Idris tidak lalai sedikitpun dari mengingat Allah SWT," katanya.

Allah SWT memberikan derajat yang tinggi kepada Nabi Idris sebagaimana dalam firman-nya surat Maryam ayat 56-57: 

 وَاذْكُرْ فِي الْكِتَابِ إِدْرِيسَ ۚ إِنَّهُ كَانَ صِدِّيقًا نَبِيًّا وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا "Dan ceritakanlah hai Muhammad kepada mereka, kisah Idris yang tersebut dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi." 

Selain derajat yang tinggi, Nabi Idris termasuk orang yang mendapatkan rahmat dari Allah karena kesalehan dan kesabarannya. Hal ini seperti di abadikan dalam surat Al-Anbiyaa’ ayat 85-86:

وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ "Ingatlah kisah Ismail, Idris, dan Zulkifli. Masing-masing masuk golongan orang-orang yang sabar. Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang saleh."  

Muhammad Danish menuliskan, bahwa sebagian ahli tafsir menyatakan, ketika ada kesempatan kepada Idris untuk berkenalan dengan para malaikat karena beliau ingin melihat alam gaib, Allah mengabulkan keinginan tersebut. Ketika Nabi Idris naik ke langit keempat pada sebagian ahli yang menyampaikan ke langit kenam.

Dari Anas bin Malik, Imam Bukhari meriwayatkan bahwa Ketika Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril dalam suatu tempat pada malam Isra Mi'raj, beliau telah bertemu dengan Nabi Idris  yang menyambutnya dengan ucapan. "Selamat datang Nabi yang saleh dan saudara yang saleh." Ketika itu Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Malaikat Jibril. "Siapakah dia? "Malaikat Jibril mengatakan, "Dialah Idris." 

Berkenaan dengan firman Allah mengenai diangkatnya Nabi Idris ke martabat yang tinggi, Ibnu Abu Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris wafat tatkala beliau berada di langit keempat dibawa oleh malaikat. "Wallahu a'alam bissawab beliau wafat dalam usia 82 tahun," katanya.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement