Senin 28 Sep 2020 10:58 WIB

Hindari Pajak, Orang Terkaya Inggris Pindah ke Monako

Monako selama ini memang menjadi tujuan bebas pajak orang-orang kaya Inggris.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pajak/ilustrasi
Foto: Pajak.go.id
Pajak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Orang terkaya di Inggris Raya, Sir Jim Ratcliffe, memutuskan keluar dari negaranya dan pindah ke Monako untuk terhindar dari pajak, dilansir The Guardian, Ahad (27/9). Monako sendiri merupakan salah satu negara bebas pajak di Eropa.

Ratcliffe adalah seorang pengusaha besar petrokimia dengan perkiraan kekayaan mencapai 17,5 miliar poundsterling atau setara Rp 332,5 triliun. Monako selama ini memang menjadi tujuan bebas pajak orang-orang terkaya Inggris.

Baca Juga

Langkah Ratcliffe tersebut diperkirakan dapat membebaskannya dari tanggungan pajak sebesar 4 miliar pound. Orang yang tinggal di Monako setidaknya selama 183 hari dalam setahun tidak membayar pajak penghasilan atau properti.

Sementara di Inggris, membebankan pajak sebesar 45 persen bagi mereka yang berpenghasilan di atas 150 ribu pound per tahun. Sebelum pergi ke Monako, Ratcliffe adalah pembayar pajak individu tertinggi ketiga di Inggris.

Ratcliffe setidaknya membayar pajak sebesar 110 juta pound sepanjang 2017 hingga 2018. Keputusannya untuk keluar dari Inggris datang setelah dia dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu atas layanan untuk bisnis dan investasi. Keluarnya Ratclifee juga bertepatan dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Selain Ratcliffe, orang terkaya lainnya di Inggris yang telah pindah ke Monako termasuk bos Topshop Sir Philip Green dan istrinya Tina; miliarder properti Simon dan David Reuben; John Hargreaves, pendiri dan ketua Matalan; dan pembalap Formula Satu Lewis Hamilton.

Ratcliffe yang memiliki 60 persen saham di perusahaan petrokimia Ineos, telah mengalami peningkatan kekayaan dalam beberapa tahun terakhir. Kekayaan pribadi Ratclifee meningkat dari sekitar 9,5 miliar pound pada Januari 2019 menjadi 17,5 miliar pound pada hari ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement