Rabu 08 Nov 2017 16:26 WIB

Kekerasan Jadi Tantangan Pendidikan di Indonesia

Rep: Hartifiany Praisra / Red: Dwi Murdaningsih
Kekerasan di Sekolah (ilustrasi)
Foto: gabriellamagdalena.blogspot.com
Kekerasan di Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Komite III DPD RI bidang persoalan pendidikan, Fahira Idris mendesak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengusut tuntas video viral yang menampilkan kekerasan fisik oleh oknum guru pada siswa di salah satu SMP. Menurut dia, kekerasan fisik masih menjadi tantangan besar pendidikan di Indonesia.

Fahira menyatakan bahwa hingga saat ini informasi mengenai detail video tersebut masih simpang siur. Bahkan pihak berwenang di Pangkal Pinang yang diduga sebagai lokasi video ini diambil sudah membantah. Dalam video tersebut sudah terpampang jelas memang terjadi kekerasan fisik. Karena itu, Komite III DPD meminta adanya tim khusus dari Kemdikbud, Dinas Pendidikan, Pemerhati Pendidikan, Psikolog dan pihak lain yang berkepentingan seperti pakar multimedia mengusut kejadian ini.

Menurut Fahira, pendidikan sejatinya adalah alat transformasi bagi siapa saja untuk menjadi manusia seutuhnya agar berani mengubah penindasan menjadi keadilan, ketertinggalan menjadi sebuah peradaban dan kekerasan menjadi kedamaian.

"Senakal apapun siswa, tidak boleh ada hukuman fisik apalagi pemukulan. Kejadian ini harus menjadi evaluasi total bagi Kemdikbud dan juga semua Dinas Pendidikan di Indonesia bahwa kekerasan di sekolah hingga detik ini masih menjadi tantangan besar dunia pendidikan kita yang harus segera dirumuskan formulasi untuk menghentikannya," kata Fahira dalam rilis pers yang diterima Republika (8/11).

Fahira menegaskan bahwa hasil investigasi dan tindak lanjut dari kasus tersebut harus segera diumumkan ke publik. Karena kasus tersebut merupakan persoalan serius. "Sekolah harus menjadi tempat paling amin dan nyaman bagi anak-anak kita, bukan malah sebaliknya. Saya berharap kejadian ini mendorong Kemdikbud untuk memformulasikan strategi untuk memutus kekerasan yang terjadi di sekolah. Baik kekerasan yang dilakukan sesama murid maupun kekerasan yang dilakukan guru kepada siswa," lanjut Fahira.

Senator Jakarta ini juga menegaskan bahwa institusi pendidikan merupakan muara mengalirnya semua kebaikan yang dapat mengubah masyarakat, bangsa, bahkan dunia akan menjadi lebih baik. "Semua ini akan gagal jika praktik-praktik kekerasan baik itu fisik maupun psikologis masih terjadi," kata Fahira.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement