Rabu 23 Sep 2020 01:03 WIB

Jumlah Kasus Covid di Bekasi Paling Tinggi April dan Agustus

Per 20 September total positif Covid-19 di Kota Bekasi 2.815 Orang.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Andri Saubani
Warga mengambil sembako yang digantung di kampung Siaga COVID-19 di Kampung Rawa Pasung RW22, Kota Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/7). Kampung siaga tersebut didirikan atas inisiatif warga yang dilakukan sejak tiga bulan lalu sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. Beragam mural bertemakan pesan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, berbagi sembako antar warga, serta menyediakan alat cuci tangan dan ruang isolasi mandiri selain itu kampung tersebut memiliki tiga prinsip yakni kesehatan warga, keamanan, dan ketahanan pangan.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengambil sembako yang digantung di kampung Siaga COVID-19 di Kampung Rawa Pasung RW22, Kota Baru, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (28/7). Kampung siaga tersebut didirikan atas inisiatif warga yang dilakukan sejak tiga bulan lalu sebagai antisipasi penyebaran COVID-19. Beragam mural bertemakan pesan kepatuhan terhadap protokol kesehatan, berbagi sembako antar warga, serta menyediakan alat cuci tangan dan ruang isolasi mandiri selain itu kampung tersebut memiliki tiga prinsip yakni kesehatan warga, keamanan, dan ketahanan pangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Kota Bekasi mencapai 2.815 pada Ahad (20/9). Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, menyebut saat ini jumlah pasien yang aktif angkanya mencapai 331 kasus.  Dia mengatakan, peningkatan kasus paling tinggi terjadi pada April dan Agustus 2020.

“Per 20 September kasus kumulatif 2.815 dari Maret, peningkatan tertinggi saat bulan April kemudian mulai Agustus ada juga peningkatan,” ujar Tanti, kepada wartawan, Selasa (22/9).

Baca Juga

Dia menerangkan, dari 2.815 kasus, sebanyak 746 kasus merupakan klaster keluarga. Saat ini, jumlah klaster keluarga yang masih aktif hingga Ahad (20/9) ada 64 KK.

“Untuk yang saat ini sedang pemantauan atau aktif ada 64 KK yang sedang isolasi mandiri dan dipantau puskesmas,” tutur dia.

Adapun, Republika mencatat, pada Ahad (13/9), jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi sebanyak 2.410 kasus. Sehingga, kasus yang bertambah secara kumulatif adalah sebesar 405 kasus dalam satu pekan.

Kendati begitu, angka kesembuhan sejak Maret jumlahnya mencapai 2.388 kasus. Tanti juga mengklaim saat ini angka reproduksi virus corona di Bekasi sudah turun dari yang tadinya 0,97 pada 6 September 2020 menjadi 0,88 pada 16 September 2020.

"Dari yang tadinya 0,97 ada penurunan 0,1, itu pada 6 September. Sekarang tetap ada peningkatan (kasus Covid-19), jadi kita belum bisa menentukan mana yang tertinggi karena masih terus berjalan. Kami bergerak sejak dari Agustus ada peningkatan terus,” kata dia.

Adapun, sebelumnya angka reproduksi Covid-19 di Kota Bekasi pada 2 September 2020 lalu, berada di angka 1,55. Padahal Juni lalu, Rt di Bekasi masih di bawah angka 1 yakni 0,91.

Per 31 Agustus 2020, angka reproduksi virus corona di Kota Bekasi naik menjadi 1,52. Kemudian, pada 2 September naik lagi menjadi 1,55. Artinya, dari satu pasien positif Covid-19, kemungkinan penyebarannya ke satu hingga dua orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement