Selasa 05 Oct 2010 02:03 WIB

Jajaran Pemerintahan di Yogyakarta Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem

Rep: Yoebal Ganesha/ Red: Budi Raharjo
Ilustrasi
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono meminta seluruh aparat pemerintah kota dan kabupaten di DI Yogyakarta waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana yang disebabkan cuaca ekstrem yang sering terjadi saat ini.

''Seluruh SKPD terkait harus melakukan pemeriksaan berkala terhadap semua sarana dan infrastruktur yang ada, yang berhubungan dengan usaha-usaha penanggulan bencana alam,'' tutur Sultan, saat menghadiri

acara Syawalan dengan Pemkab Sleman di Rumas Dinas Bupati Sleman, Senin (04/10).

''Periksa semuanya, termasuk jalan jalur-jalur evakuasi bencana Merapi. Jangan sampai nanti bila terjadi bencana, warga sudah siap dievakuasi dengan truk-truk, malah terkendala jalan yang rusak. Bisa-bisa lebih laharnya daripada jalan truknya,'' tutur Sultan.

Sebelumnya, pada kesempatan itu, Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa cuaca ekstrim yang terjadi akhir-akhir ini telah memicu sejumlah kerusakan di Kabupaten Sleman. Setidaknya, kata Bupati Sleman Sri Purnomo, akibatkan bencana banjir bandang yang dipicu oleh curah hujan yang tinggi telah mengakibatkan jebolnya tanggul dam di Dusun Nglengkong, Desa Sambiharjo, Kecamatan

Prambanan.

''Selain itu, angin kencang di beberapa tempat telah menyebabkan juga berbagai kerusakan rumah tinggal warga,'' kata Sri Purnomo, Senin (04/10).

Sri Purnomo mengatakan tanggal 30 September 2010 kerugian yang dialami akibat banjir dan angin kencang ini telah mencapai Rp 2,59 miliar. Rinciannya, lanjutnya, kerusakan rumah tinggal milik masyarakat dengan

kerugian sebesar Rp 598 juta; kerusakan infrastruktur Sumber Daya Air dengan kerugian Rp 1,11 miliar; dan kerusakan infrastruktur jalan jembatan dengan kerugian sebesar Rp. 1,01 miliar. Selain itu, juga terjadi kerusakan usaha produksi masyarakat dengan kerugian sebesar Rp 30 juta.

Bupati juga mengatakan bencana yang disebabkan angin kencanga dan banjir ini telah menyebabkan satu warga Sleman tewas akibat tertimpa pohon. Selain itu, dua ekor sapi dan satu ekor domba mati terseret

banjir bandang, akibat dam jebol.

Menurut Bupati, Pemkab telah menyiagakan seluruh jajarannya saat ini menghadapi segala kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrim ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement