MPR Ajak Masyarakat Gunakan Hak Memilih

Partisipasi masyarakat memang perlu terus ditingkatkan.

Foto: Priyantono Oemar/Republika
Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah (tengah) bersama Kepala Subbagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Biri Humas MPR Budi Muliawan (kiri) dan Staf Subbagian Pemberitaan dan Layanan Informasi Biro Humas MPR Djarot Widiarto (kanan) memimpin diskusi di media expert meeting.
Rep: Priyantono Oemar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, GILI TRAWANGAN -- MPR mengajak masyarakat menggunakan hak memilih pada 17 April nanti. "Kita sudah siapkan iklan layanan masyarakat yang akan dikeluarkan pada tanggsl 15 dan 16 April untuk ajakan tak golput," ujar Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah di acata Media Expert Meeting di Gili Trawangan, Lombok, Jumat malam (12/4).

Siti juga mengajak media untuk bersama-sama mendorong meningkatnya partisipasi masyarakat menggunakan hak memilihnya. Menurut dia, partisipasi masyarakat memang perlu terus ditingkatkan. 

Kasubag Pemberitaan Humas MPR Budi Muliawan mengingatkan, perjuangan panjang masyarakat Indonesia untuk menjalankan demokrasi pascareformasi. MPR melakukan amandemen UUD 45 dengan adendum, yang menegaskan pemilihan presiden dilakukan secara langsung yang kemudian MPR melantik presiden yang dipilih oleh rakyat itu.

Menurut Muliawan, MPR merupakan rumah kebangsaan sebagai pengawal Pancasila dan kedaulatan rakyat. "Pemilu 2019 merupakan best practice dari pelaksanaan ketetapan MPR," ujar Muliawan.

Dalam diskusi di media expert meeting itu muncul usulan agar MPR di hari-hari terakhir menjelang pemilu lebih aktif memberikan sosialisasi. Partisipasi yang dituntut dari masyarakat tak hanya penggunaan hak pilih melainkan juga kesediaan mengawasi jalannya pemilu.

MPR juga diminta berperan aktif mencegah menajamnya polarisasi setelah pemilu. MPR perlu mendorong berbagai elemen bangsa bersatu padu lagi setelah pemilu. "Siapa pun presiden terpilih, MPR tetap akan melantik presiden," ujar Muliawan.

 
Berita Terpopuler