Ketua MPR Prihatin Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

MGROL75
Zulkifli Hasan
Red: Angga Indrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara pada akhir-akhir ini. Terlebih, menjelang pilkada di DKI Jakarta pada 2017.

"Semua pihak sepatutnya, menahan diri tidak mengeluarkan komentar yang dapat menyakiti pihak lain. Apalagi menyangkut isu agama, karena persoalan agama sangat sensitif," kata Zulkifli Hasan ketika menerima kunjungan Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (PP WSI), di ruang kerjanya, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (31/10).

Delegasi PP WSI dipimpin oleh Ketua umumnya, Hajjah Valina Singka Subekti dan didampingi sejumlah pengurus. Zulkifli mengingatkan, agar pihak-pihak tertentu jangan sampai menyulut emosi umat beragama, guna menjaga kondisi kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara selalu kondusif.

"Menyulut emosi umat beragama itu rawan ditumpangi kepentingan tertentu yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Pada persoalan isu agama, soal pernyataan terkait surah Al Maidah, menurut Zulkifli, masyarakat Jakarta hanya menjadi korban, karena mereka tidak akan melakukan reaksi, jika tidak ada aksi sebelumnya. Menurut Zulkifli, menyikapi kondisi saat ini di DKI Jakarta, agar kondisinya mereda adalah melalui jalur hukum.

Ketua MPR berharap, rencana aksi unjuk rasa demo pada 4 November mendatang, agar berlangsung damai dan kondusif. "Aspirasinya agar disampaikan dengan baik, dan tidak ada tindakan anarkis," katanya.

 
Berita Terpopuler