MPR Sosialisasikan Empat Pilar ke Negeri Jiran

Dokumen MPR
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan MPR RI beserta pimpinan Fraksi dan kelompok DPD berkunjung ke Malaysia memenuhi undangan parlemen negeri jiran. Kunjungan tersebut berlangsung selama tiga hari mulai Selasa (24/5) sampai Kamis (26/5). Delegasi parlemen Indonesia dipimpin Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan.

Selama tiga hari berkunjung ke Malaysia, delegasi Indonesia antara lain bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, YAB Dato' Sri (PSL) Mohd. Najib Tun Razak; Menlu Malaysia, YB. Dato'sri Anifah Aman; Wakil Perdana Menteri Malaysia, Yab Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi; serta Ketua Parlemen Malaysia, YB Tan Dri Datuk Seri Panglima Pandikar Amin Mulia.

Dalam kunjungan tersebut, Pimpinan MPR berkesempatan mengunjungi dan menyampaikan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Mereka juga bertemu dengan Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia Indonesia.

Sesjen MPR, Ma'ruf Cahyono, mengatakan pertemuan tersebut juga membahas lima persolan seputar hubungan kedua negara. Yaitu, masalah terorisme, narkoba, TKI, radikalisme, perbatasan, serta hubungan kedua negara.

Persoalan narkoba, kata Ma'ruf, Indonesia dan Malaysia setuju bahwa penyalahgunaan narkoba merupakan ancaman dan musuh bersama. Karena itu, kerjasama kedua negara untuk menanggulangi bahaya narkoba patut ditingkatkan.

"Kedua negara juga sepakat menyelesaikan persoalan TKI illegal. Caranya, Malaysia diminta mempermudah kepulangan TKI yang izin kerjanya sudah berakhir, bukan malah menghalangi sehingga jumlah TKI illegal semakin banyak,'' kata Ma'ruf dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Persoalan antara Indonesia dan Malaysia seharusnya bisa lebih gampang diselesaikan, karena keduanya merupakan negara serumpun. Karena itu, ke depan hubungan kedua negara baik formal maupun informal agar makin ditingkatkan.

 
Berita Terpopuler