HNW Komentari Kekerasan terhadap Perempuan

MPR
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - JAMBI -- Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan saat ini bangsa Indonesia mengalami kondisi darurat. Indonesia mengalami darurat dalam hal kekerasan terhadap perempuan, kejahatan anak dibawah umur.

Diungkapkan Hidayat bila kita mengamalkan Sila I tentu tak akan terjadi lagi peristiwa seorang mahasiswa membunuh dosennya di Medan, mahasiswi Jogjakarta ditemukan tewas di toilet, dan lebih menyedihkan lagi di Bengkulu 14 pelajar memperkosa siswi yang masih berusia 14 tahun saat kita merayakan hari pendidikan 2 Mei.

Untuk itu dirinya mengajak semua belajar dari para pahlawan dan pendiri bangsa Indonesia yang mengajarkan kita bangga dan mencintai bangsa sendiri. Dia mengatakan hal sangat penting untuk mempelajari empat pilar.

"Untuk itu perlu menginternalisasikan Pancasila agar masyarakat tidak melakukan kejahatan dan peristiwa menyedihkan pada saat kita merayakan hari pendidikan 2 Mei 2016 lalu tidak tejadi lagi,"  ujarnya, saat membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang terselenggara atas kerjasama MPR RI dengan Forum Peduli Remaja Jambi (FPRJ) pada Selasa, (3/5).

Sosialisasi ini diikuti oleh 200 peserta terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA dan tokoh masyarakat daerah Jambi dan dihadiri juga olah anggota MPR Mustafa Kamal (Fraksi PKS) memenuhi aula Mayang Mangurai, Gedung Bappeda, Provinsi Jambi.

Wakil Gubernur Jambi H. Fahrori Umar mewakili Gubernur menyampaikan bahwa dirinya dan para pesertasangat berbahagia mendapat perhatian dari Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid untuk memberi sosialisasi. Diungkapkan Fahrori bisa jadi banyak peserta yang tidak tahu Empat Pilar. Untuk itulah dalam acara itu peserta akan diberi pemahaman mengenai Empat  Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika) untuk menggali potensi para remaja untuk dapat mencintai kebudayaan Jambi.

 
Berita Terpopuler