Fatwa: Nasionalisme Bangsa tak Cukup Wacana

Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja memasang atribut merah putih di kawasan perkantoran Thamrin, Jakarta, Jumat (7/8).
Red: Angga Indrawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua MPR RI dan DPR RI AM Fatwa menilai guna meningkatkan nasionalisme bangsa Indonesia tidak cukup hanya wacana. Menurutnya, harus ada tindakan nyata sehingga di dalam jiwa setiap warga negara Indonesia.

"Penanaman nasionalisme bangsa Indonesoa saat ini dilakukan melalui pendidilan di sekolah dan sosialisasi Empat Pilar MPR RI," kata AM Fatwa, Jumat (7/8).

Menurut AM Fatwa, pemberian bekal pemahamanan nasionalisme secara simbolik dilakukan melalui pendidikan kepada anak-anak, tapi setelah remaja dan dewasa, hal itu tidak mudah dilakukan. Tokoh yang pernah beberapa kali harus mendekam di penjara karena mengkritisi pemerintahan orde baru ini menilai, meningkatkan nasionalisme bangsa melalui penerapan wajib militer perlu dipertimbangkan.

Ia menegaskan, Singapura yang menjadi negara maju di Asia dan masyarakatnya memiliki nasionalisme tinggi, karena pemerintahnya menerapkan wajib militer kepada masyarakatnya.

"Indonesia dulu pernah menerapkan wajib militer pada era orde lama, melalui Permesta (pertahanan rakyat semesta)," katanya. Menurut Fatwa, konsep Permesta itu sesungguhnya bagus yakni mengikutsertakan rakyat dalam sistem pertahanan.

 

 
Berita Terpopuler