ISIS Jadi Tantangan Besar RI

Massa yang tergabung dalam Persatuan Pemuda Peduli Indonesia menggelar aksi teatrikan saat unjuk rasa damai menolak ISIS di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (15/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Rep: c13 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin menganggap kelompok radikalis ISIS sebagai tantangan besar MPR RI saat ini. Menurutnya, ISIS juga menjadi masalah besar yang perlu dihadapi bersama masyarakat Indonesia.

“Orang-orang dengan aliran baru seperti ISIS menjadi tantangan baru bagi kita,” ungkap Mahyudin saat menghadiri acara haul pendiri Pondok Pesantren al-Wathoniyah, Klender, Jakarta Timur, akhir pekan lalu.

Dia menegaskan, munculnya aliran tersebut jelas menjadi tantangan besar bagi pemeirntah dan rakyat Indonesia. Menurut Mahyudin, begitu banyak tantangan besar yang harus dihadapi pemerintah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Salah satu tantangan terbesar, yakni masih lemahnya penghayatan agama terutama umat Islam. Sehingga, lanjutnya, memunculkan pemahaman terhadap ajaran yang keliru.

Agar mengurangi tantangan besar itu terutama masalah ISIS, Mahyudin mengatakan, MPR telah berusaha untuk menghadapinya dengan program yang telah dibentuk. Menurutnya, saat ini MPR RI sedang gencar mensosialisasikan empat pilar MPR RI. Dia juga menerangkan empat pilar tersebut, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI,   dan Bhineka Tunggal Ika.

Mahyudin berharap keempat pilar bangsa ini bisa meningkatkan nilai kebangsaan. Dalam usahanya, dia mengaku menjadikan pesantren sebagai mitranya. Menurutnya, pesantren-pesantren yang berada di Indonesia mampu menjadi benteng pembinaan akhlak generasi bangsa Indonesia.

“Walaupun tidak ada MoU tapi kami yakin pesantren-pesantren ini bisa menjadi benteng dalam pembinaan akhlak generasi bangsa Indonesia,” ujarnya. Dalam hal ini termasuk menghadapi gencaran aliran ISIS yang semakin kuat di Indonesia.

 

 
Berita Terpopuler