Israel Belum Menang, Serangan Taktis Hamas Buat Tentara Zionis Kelimpungan

Para pejuang Hamas mempelajari gerak gerik tentara Israel.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Serangan Israel di Jalur Gaza.
Rep: Teguh/Antara Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JALUR GAZA -- Israel terus menggempur pejuang Hamas dan faksi bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Namun kendati serangan udara dan darat dilakukan para pejuang belumlah kalah. 

Baca Juga

Aljazirah mengutip laporan pemantau perang mengabarkan, bahwa dua faksi bersenjata Palestina menggunakan mortir untuk menghantam pasukan Israel yang berkumpul di sebelah timur daerah Zeitoun di Kota Gaza pada Kamis, (20/6/2024). Sementara pejuang Hamas melakukan serangan canggih secara taktis di Rafah tengah dan barat pada hari yang sama.

Institute for the Study of War (ISW) dan Critical Threats Project (CTP), dua lembaga think tank yang berbasis di AS, tidak menyebutkan korban jiwa dari pihak Israel dalam serangan di Zeitoun. Namun militer Israel mengatakan pada Jumat (21/6/2024) bahwa dua tentara tewas dalam serangan mortir di utara Gaza.

Menurut laporan gabungan ISW/CTP terbaru, serangan di Rafah barat pada Kamis melibatkan pejuang Hamas yang mempelajari operasi Israel selama berhari-hari di permukiman Tal as-Sultan.  

Para pejuang menggunakan alat peledak rakitan yang terkubur untuk menyerang sebuah tank. Di Rafah tengah, pejuang Hamas melakukan serangan multi-tahap  yang menargetkan empat kendaraan lapis baja Israel dengan granat berpeluncur roket. Para pejuang mengejar pasukan Israel yang turun dari kendaraan tersebut ke gang-gang sempit di kamp pengungsi Shaboura.

 

“Sifat canggih dari serangan-serangan ini memerlukan perencanaan, koordinasi, dan pengorganisasian, yang lebih jauh menggarisbawahi bahwa dua batalyon Hamas di Shaboura dan Rafah barat masih merupakan unit tempur kohesif yang belum sepenuhnya dikalahkan atau terdegradasi secara serius,” demikian isi laporan ISW/CTP.

Sementara itu, Senator Amerika Serikat Bernie Sanders mengatakan bahwa pemerintahan Amerika Serikat harus menahan bantuan militer kepada Israel dalam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.

“Amerika Serikat harus menahan semua bantuan militer ofensif ke Israel dan menggunakan pengaruh kami untuk menuntut diakhirinya perang ini,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Anadolu, Rabu.

Sanders juga menekankan agar Amerika Serikat menggunakan kekuatannya untuk mengalirkan aliran bantuan kemanusiaan yang tak terbatas ke Gaza, menghentikan pembunuhan warga Palestina di Tepi Barat dan langkah-langkah awal menuju solusi dua negara.

Pernyataan senator muncul setelah Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa Amerika Serikat menahan senjata untuk Israel.

 
Berita Terpopuler