Skotlandia Vs Swiss: Beban Berat Tartan Army, La Nati Menatap 16 Besar

Swiss akan memastikan lolos ke 16 besar jika mengalahkan Skotlandia.

AP Photo/Themba Hadebe
Para pendukung Swiss di Euro 2024.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Skotlandia pasti akan bermain habis-habisan melawan Swiss dalam pertandingan kedua mereka di Grup A di Stadion Cologne, Kamis (20/6/2024) pukul 02.00 dini hari WIB.

Kalah telak 1-5 dari tuan rumah Jerman dalam pertandingan pertama tak saja memperberat langkah Skotlandia tapi juga merusak kepercayaan diri mereka dalam menatap laga-laga berikutnya, termasuk melawan Swiss yang tampil cantik saat menghadapi Hungaria.

Tim asuhan Steve Clarke wajib mendapatkan poin dari Cologne agar bisa merawat impian maju ke fase grup, sekalipun impian itu terlalu berat untuk diwujudkan.

"Tim ingin kembali ke lapangan dan bermain lebih baik. Mereka ingin menebus kesalahannya," ungkap Clarke.

"Kami pikir kami sudah siap menghadapi Jerman, ternyata tidak. Jadi kali ini saya pikir lebih baik tidak banyak bicara dan semoga dengan aksi kami di lapangan kami bisa menunjukkan bahwa kami mempersiapkan diri dengan baik dan hasil positifnya akan menyenangkan," kata dia.

Hal utama yang mesti dilakukan Tartan Army adalah menyingkirkan rasa takut, seperti disebut oleh kapten mereka, Andy Robertson. Menurut pemain Liverpool itu, Skotlandia tidak mengenali dirinya sendiri saat menghadapi Jerman, padahal memiliki kemampuan untuk menandingi tim mana pun.

Untuk itu, yang perlu merombak tim ini bukan cuma pelatih Steve Clarke, tapi juga pemain-pemain Skotlandia yang mesti mengubah pola pikir agar mendapatkan lagi kepercayaan dirinya.

Swiss tahu pasti Skotlandia akan tampil habis-habisan. Namun, mereka juga paham yang harus disiapkan menghadapi tim yang tengah terluka dan di ambang terlempar dari kompetisi. Andy Robertson dkk akan keluar menyerang dalam skala yang lebih besar dan lebih frontal ketimbang sewaktu menghadapi Jerman.

Namun pelatih Murat Yakin tak akan meminta skuadnya menunggu tekanan Skotlandia dan mencari aman agar tak kehilangan poin. Sebab dalam sepak bola Swiss, pertahanan terbaik dalam melawan tim ofensif adalah mendahului menekan. Inilah yang mereka lakukan saat menjinakkan Hungaria 3-1 dalam laga pertama.

"Skotlandia harus menunjukkan reaksi. Mereka akan siap mengganggu kami. Saya harap kami bisa memainkan permainan kami sesuai rencana," kata Yakin.

Baca Juga

"Tekanannya tinggi terhadap Jerman dan mereka bermain sangat keras melawan Skotlandia. Namun ketika Anda menghadapi Skotlandia, Anda harus tahu apa yang mampu mereka lakukan," sambungnya.

Kerja tim

Akan selalu menarik melihat dua tim yang memiliki tekanan dan beban berbeda. Swiss yang mungkin lebih relaks tentu akan berbeda dengan Skotlandia yang akan lebih agresif karena tuntutan poin yang demikian besar.

 

Swiss...

Swiss cenderung bermain dalam tempo tinggi, berenergi dan menekan. Saat menyerang, sekitar tujuh pemain mereka akan serentak menekan lawan, sedangkan kedua bek sayap akan overlap, mengumpan demi memperbanyak peluang.

Tiga gelandang yang dipasang pelatih-pelatih Swiss akan aktif membantu serangan, menyisakan satu gelandang bertahan yang melapis kedua bek tengah guna mematikan serangan balasan lawan.

Sewaktu menundukkan Hungaria, skema itu diperankan oleh Granit Xhaka, dibantu duo sayap, Ruben Vargas dan Dan Ndoye.

Ketika serangan balasan lawan datang, pemain-pemain mereka akan balik menekan untuk mengganggu manuver, dribel dan kemampuan lawan dalam mengumpan. Hungaria menjadi korban gaya bermain mereka.

Sementara, penekanan team-work yang dilakukan Skotlandia, terletak pada umpan-umpan langsung. Tartan Army menihilkan gerakan-gerakan yang dianggap tidak perlu, seperti mendribel bola terlalu lama.

Mereka bergerak dari belakang ke depan secepat mereka bisa. Namun saat menghadapi Jerman, rencana permainan seperti ini berantakan karena Jerman memutus sirkulasi permainan Skotlandia di lapangan tengah.

Skotlandia juga tim yang adaptif dengan situasi lapangan. Mereka cenderung mengadopsi gaya bermain berbeda yang tak menggantungkan diri kepada kemampuan individual pemain. Ini mungkin alasan Steve Clarke membangku cadangkan Gilmour karena lebih membutuhkan pemain yang berorientasi team-work.

Sistem baru

Steve Clarke kali ini terpaksa menurunkan Billy Gilmour sejak awal pertandingan, dalam sistem bermain yang juga baru. Dia akan tetap memasang tiga bek tengah, tapi dengan mensejajarkan kedua bek sayap dengan dua gelandang tengah dalam formasi 3-4-2-1.

Walaupun kebobolan lima gol, Clarke tetap mempercayakan Kieran Tierney dan Jack Hendry, sebagai dua dari trio bek tengah yang melindungi kiper Angus Gunn. Sedangkan posisi Ryan Porteous akan diisi oleh Grant Hanley.

Callum McGregor akan diminta bermain dari bangku cadangan untuk memberi jalan kepada Billy Gilmour guna berpasangan dengan Scott McTominay di poros permainan Skotlandia.

Duet bek sayap, Andy Robertson dan Anthony Ralston, akan lebih maju untuk sejajar dengan dua gelandang tengah Skotlandia itu. Sementara itu, Che Adams tetap menjadi ujung tombak yang diapit duo sayap serangan, Ryan Chritie dan John McGinn.

 

Di lain pihak...

Di lain pihak, Murat Yakin kesulitan mendapatkan alasan merombak tim yang sudah mempersembahkan kemenangan kepada Swiss. Namun mungkin dia akan menukar Kwadwo Duah dengan Breel Embolo, sebagai ujung tombak serangan. Selebihnya, Yakin tak akan mengutak atik sepuluh starter lainnya.

Trio pertahanan Ricardo Rodriguez, Manuel Akanji, dan Fabian Schar tetap menjadi palang pintu yang mengawal penjaga gawang Yann Sommer dalam formasi 3-4-2-1. Michel Aebicher dan Silvan Widmer juga tetap starter di kedua sayap pertahanan yang ditempatkan paralel dengan dua dirigen permainan Swiss; Granit Xhaka dan Remo Freuler.

Swiss tetap diunggulkan, walau kemungkinan imbang juga besar. Jika Swiss menang dan Jerman mengatasi Hungaria, maka Skotlandia dan Hungaria bakal berebut salah satu dari empat tiket peringkat tiga terbaik agar lolos ke fase grup.

 
Berita Terpopuler