Anak-Anak yang Buat Video tentang Palestina Minta Maaf, Dihukum Lapor BK untuk Dibina

Pembinaan akan dilakukan di sekolah mereka masing-masing selama sepekan.

Republika/Bayu Adji P.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin memberikan keterangan terkait kasus sejumlah anak yang membuat olok-olok mengenai Palestina di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2024).
Rep: Bayu Adji Prihammanda Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta meminta maaf atas video viral sejumlah anak yang mengolok-olok Palestina, Rabu (12/6/2024). Anak-anak yang masih berstatus pelajar SMP itu akan diberikan pembinaan oleh sekolahnya masing-masing. 

Baca Juga

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian, Kementerian Agama, KPAI, Kesbangpol, Dinas PPAPP, dan pihak sekolah terkait. Dari koordinasi itu, Disdik mengambil sikap untuk meminta maaf sebesar-besarnya atas nama orang tua siswa dan siswa terkait video yang viral dan menyinggung masyarakat Indonesia.

"Oleh karenanya kami atas nama orang tua dan siswa mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ujar Budi saat konferensi pers di Kantor Disdik Provinsi DKI Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Atas tindakan tersebut, pihaknya akan mengambil beberapa langkah terkait adanya video itu. Salah satunya, para siswa akan diminta wajib lapor ke sekolah selama satu minggu kepada guru BK. "Selama satu minggu itu, kami akan melakukan pembinaan siswa-siswa tersebut," kata Budi.

Budi mengatakan, Disdik juga telah berkoordinasi dengan Dinas (PPAPP), Kanwil Kemenkumham, kepolisian dan Kesbangpol, untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak tersebut. Pembinaan akan dilakukan di sekolah mereka masing-masing selama sepekan.

"Kami juga akan melakukan pembinaan kepada seluruh sekolah yang terlibat dan kepada orang tua dan juga seluruh siswanya," kata Budi.

Ia menjelaskan, pembinaan itu akan melibatkan aparat kepolisian, Kesbangpol, Kanwil Kemenkumham, dan juga Kementerian Agama. Para pihak itu akan menyampaikan nilai-nilai pengembangan karakter dan juga kebangsaan kepada para siswa dan juga guru. "Serta juga orang tua agar tentunya pembinaan kebangsaan ini melekat kepada diri kita sehingga toleransi kerukunan persatuan dan kesatuan itu terjalin di sekolah," katanya.

Sebelumnya, beredar video sebanyak lima anak yang membuat video parodi tentang Palestina melakukan permintaan maaf di akun Youtube, pada Rabu pagi. Namun, saat ini video tersebut sudah tak bisa diakses.

Diketahui, anak-anak itu membuat video yang mengolok-olok Palestina saat sedang makan di restoran cepat saji pada Ahad (9/6/2024). Video itu pertama kali diunggah melalui fitur stories Instagram akun @chirenggs. Namun, video itu kembali diunggah di medsos sosial X dan menjadi viral karena lelucon mereka dinilai tak berempati terhadap Palestina. 

 

 
Berita Terpopuler