Kalimat Lirih Vina Sebelum Meninggal, dan Kecurigaan Suroto Melihat Korban Bersimbah Luka

Suroto melihat kondisi Vina bukan korban kecelakaan, tapi seperti habis disiksa

Dok Republika
Suroto, orang yang pertama menolong Eky dan Vina, saat menunjukkan lokasi ditemukannya Eky dan Vina di jembatan flyover Talun, Cirebon, Kamis (6/6/2024).
Rep: Lilis Sri Handayani/Antara Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu per satu saksi kasus tewasnya Vina dan Eky buka suara. Terakhir adalah Suroto, pria yang mengaku ikut pertama kali mengevakuasi Vina dan Eky. 

Baca Juga

Suroto pun masih ingat bagaimana kondisi terakhir Vina Bersama Eky saat ditemukan tergeletak di Jembatan Flyover Talun di Cirebon pada 2016.  Suroto melihat Vina masih hidup meski sudah tidak berdaya. Korban juga terdengar merintih meminta tolong.

"Dia minta tolong, tolong, tolong. Saya bilang, iya De, sabar ya, mobilnya lagi meluncur ke sini. Nanti dibawa ke rumah sakit. Iya, tolong tolong. Gak lama kemudian mobil datang, baru kita evakuasi ke RS Gunung Jati,’’ ujar Suroto.

Suroto dan dua orang anggota polisi lantas mengangkat korban ke mobil untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

Kondisi Eky dan Vina saat itu dalam kondisi luka parah. Sekujur tubuh mereka dipenuhi luka. Bahkan, wajah Eky dan Vina dipenuhi luka lebam.  Eky, kata Suroto sudah tidak dapat diselamatkan. Ia mencoba berkomunikasi, tapi tak ada respons. 

"Kondisi dua-duanya parah, banyak luka. Mukanya udah hancur, dalam arti lebam semua, udah gak kelihatan muka, udah penuh luka semua,’’ kata Suroto.

Suroto menambahkan, kedua korban pun mengeluarkan banyak darah. Bahkan, darah mereka mengalir ke jalan raya yang menurun karena terbawa aliran air hujan gerimis.

Tak hanya dipenuhi luka, Suroto mengatakan, pakaian Vina juga sudah dalam kondisi yang tidak semestinya.

"Saya datang ke situ, roknya nyilak, kemaluannya kelihatan. Celana dalamnya tidak sesuai yang kita pakai umumnya, melorot di paha. Terus celana itu saya naikin, tapi gak pas. Terus langsung saya tutupin lagi pakai jaket,’’ ucap Suroto.

Saat itu, Suroto hanya mengetahui bahwa keduanya merupakan korban kecelakaan. Namun, dalam hati kecilnya dia juga heran melihat banyaknya luka di tubuh korban.

Apalagi, sepeda motor milik korban dalam keadaan utuh. Di lokasi pun tidak ditemukan bekas serpihan sepeda motor seperti umumnya kendaraan yang baru saja mengalami kecelakaan.

"Abis nganterin korban ke RS Gunung Jati, saya pulang ke rumah dan cerita ke istri. Saya bilang, Mah, jatuh kayak gitu, motor tidak apa-apa, tapi (korban) banyak luka. Itu mukanya gak laki, gak perempuan, itu lebam semua kayak abis disiksa, dipukul gitu. Banyak luka,’’ kenang Suroto.

Seperti diketahui, Vina dan Eky awalnya disebut sebagai korban kecelakaan lalu lintas. Namun, penyebab sebenarnya baru terungkap saat Linda teman Vina, disebut kerasukan arwah Vina dan menceritakan kejadian yang dialaminya itu.

Tujuh pelaku pembunuh Vina telah dijatuhkan vonis bersalah. Sementara satu orang yang diduga pelaku pembunuhan Pegi Setiawan belum lama ditangkap polisi.

Hanya saja penangkapan Pegi kontroversial. Sejumlah saksi menilai Pegi tak ada di Bandung saat pembunuhan. Sementara kejadian tersebut terjadi di Bandung. 

Audit investigas

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) merekomendasikan agar Polri melakukan audit investigasi terhadap proses penyidikan kasus pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon.

"Terkait penanganan kasus ini, Kompolnas selain mengawasi, juga supervisi ke Polda Jawa Barat, termasuk di antaranya melakukan klarifikasi dan kunjungan kerja, serta merekomendasikan audit investigasi kepada proses lidik sidik kasus ini," kata Anggota Kompolnas dari unsur masyarakat Poengky Indarti saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Audit investigasi dilakukan untuk mengetahui apakah proses penyelidikan dan penyidikan kasus pembunuhan Vina Cirebon yang dilakukan penyidik pada saat itu sudah sesuai aturan dan didukung penyidikan secara saintifik.

Menurut Poengky, hasil pengawasan yang dilakukan, Kompolnas melihat para penyidik Polda Jawa Barat dan Polresta Cirebon Kota sudah mengupayakan proses penyidikan kasus secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation.

Pemeriksaan sutradara

Pada saat yang sama polisi memeriksa sutradra film Vina Sebelum 7 Hari, Anggy Umbara.  Penyidik memberikan sejumlah pertanyaan kepada dirinya tentang proses pembuatan film tersebut saat menjalani pemeriksaan di Mapolda Jabar, Kamis (6/6/2024). Ia pun sempat diperlihatkan tangkapan layar rekaman CCTV diduga terkait kasus pembunuhan Vina dan ditanya apakah benar.

"Tadi dikasih lihat (tangkapan layar) CCTV ternyata bukan CCTV tapi orang kita lagi syuting direkam. Nah itu jadi CCTV jadi hoaks, saya konfirmasi kita lagi syuting," ucap dia seusai menjalani pemeriksaan, Kamis (6/6/2024).

Ia mengatakan penyidik menanyakan tentang foto tangkapan layar rekaman CCTV yang viral di media sosial. Dengan tegas Anggy menyebut bahwa foto yang diperlihatkan kepadanya hoaks. 

 

"Itu dari hasil syuting kita karena kelihatan jaketnya beda. Ada lampu pas syuting. Yang dikasih lihat ke saya gak ada (yang beda foto) itu hasil syuting semua. Jadi dari orang ngevideoin," kata dia.

 
Berita Terpopuler