Pukulan Telak Buat Israel, Spanyol Akui Negara Palestina Berdasarkan Perbatasan 1967

Indonesia menyambut langkah baik Spanyol, Irlandia, dan Norwegia.

Eduardo Parra/Europa Press via AP
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, OVIEDO - Spanyol memberikan pukulan telak buat Israel.  Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada Selasa mengatakan bahwa pemerintahnya akan menyetujui langkah untuk secara resmi mengakui negara Palestina.

"Ini adalah keputusan bersejarah yang memiliki satu tujuan -- untuk berkontribusi dalam mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina," katanya dalam pidatonya di Madrid.

Baca Juga

Sanchez mencatat bahwa Spanyol akan mengakui negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, hanya mengakui perubahan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

"Meski Spanyol tidak berhak menentukan perbatasan negara lain, posisi kami sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, ... dan dengan posisi yang secara tradisional dipegang oleh Uni Eropa," katanya.

Sanchez menjelaskan bahwa negara Palestina harus mampu berdiri dengan Tepi Barat dan Gaza terhubung dengan koridor dan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Spanyol juga akan mengakui negara Palestina yang bersatu yang diperintah oleh Otoritas Palestina, yang oleh Sanchez disebut sebagai "mitra kami untuk perdamaian."

Pada Selasa, Norwegia dan Irlandia juga akan secara resmi mengakui negara Palestina. "Keputusan hari ini didasarkan pada hukum internasional dan penghormatan terhadap tatanan berbasis aturan -- prinsip-prinsip yang memandu kita, apa pun konteksnya," kata Sanchez.


Pemimpin Spanyol itu menambahkan bahwa ke depannya, fokus pihaknya adalah mendorong solusi dua negara untuk membawa perdamaian abadi di wilayah tersebut.

Untuk mencapai solusi dua negara yang bertahan lama, Sanchez mengatakan prioritas utama adalah "mengakhiri krisis di Gaza," yang mencakup mencapai gencatan senjata permanen, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan pembebasan semua sandera Israel.

Spanyol juga akan menyalurkan energinya untuk mendukung reformasi Otoritas Palestina. "Ini memerlukan semua dukungan kami," kata Sanchez.

Terakhir, dia mengatakan Spanyol akan terus memupuk kerja sama dengan mitra yang berkomitmen terhadap perdamaian dan kemakmuran di kawasan untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional yang akan "menerapkan" solusi dua negara.

"Dengan keputusan hari ini, kami memikul tanggung jawab kami dalam mencari perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan semua orang," tambah Sanchez.

Dukungan Indonesia

Pemerintah Indonesia menyambut baik keputusan Spanyol, Irlandia, dan Norwegia untuk mengakui negara Palestina.

“Pengakuan tersebut memiliki arti penting untuk mewujudkan solusi dua negara,” kata Kementerian Luar Negeri RI dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Apresiasi tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi kepada Menlu Spanyol Jose Manuel Albares di Brussels, Belgia, Minggu (26/5), dalam rangka kunjungan Menlu RI untuk menghadiri pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan negara-negara Eropa khusus untuk membahas isu Palestina.

Selanjutnya, Retno juga menemui Menlu Irlandia Micheal Martin dan dilanjutkan dengan pertemuan dengan Menlu Norwegia Espen Barth Eide pada Senin (27/5) untuk menyampaikan penghargaan serupa.

“Menghargai keputusan Norwegia yang mengakui negara Palestina, yang sangat penting untuk mendukung perjuangan & kenegaraan Palestina,” kata Retno dalam unggahannya di X.

Spanyol, Irlandia, dan Norwegia secara resmi mengakui negara Palestina pada Selasa, sebagai upaya untuk mempercepat gencatan senjata dalam perang Israel dengan kelompok Palestina, Hamas, di Jalur Gaza.

 
Berita Terpopuler