Menara Itu Jadi Saksi Sejarah Masjid Taqwa Kota Metro

Masjid Taqwa ini diresmikan Menteri Agama KH Ahmad Dahlan setelah beberapa kali mengalami renovasi.

network /Mursalin Yasland
.
Rep: Mursalin Yasland Red: Partner

Masjid Taqwa Kota Metro saat ini setelah beberapa kali renovasi. (Foto: SumatraLink.id/Mursalin Yasland)

SumatraLink.id -- Oleh Mursalin Yasland

Satu mobil kijang pelat BK (asal Sumatra Utara) parkir di sisi sebelah kanan Masjid Taqwa Kota Metro, Lampung, Sabtu siang, beberapa waktu lalu. Sepasang suami istri paruh baya turun dari mobil dan langsung mengeluarkan handphone adroidnya. Tampaknya, mereka bukan orang Lampung.

Setelah foto-foto di Taman Merdeka, mereka foto-foto Masjid Taqwa yang berdiri kokoh plus gagah beornamen mirip-mirip Masjid Madinah atau Makkah. Taman dengan latar masjid menjadi sarana rileks warga kota pagi dan petang, juga malam hari.

Sepasang suami istri tersebut mengingatkan saya dan keluarga pertama kali menginjakkan kaki di Masjid Taqwa ikon dan landmark Kota Metro, sekira 24 tahun lalu.

Masjid ini memang strategis bila lagi safar. Shalat dan istirahat sejenak ketika melintas dari jalan lintas pantai timur menuju Kota Bandar Lampung. Dulu, belum hadir Jalan Tol Tras Sumatra yang membentang dari Palembang ke Bakauheni (Lampung).

Setelah itu tak pernah lagi ke Masjid Taqwa. Pun saat kedua putriku mondok di Ponpes Al Muhsin Kota Metro selama lima tahun juga tak pernah. Hanya sekedar melintas dan sekelebat melihat-lihat saja.

Suara azan berkumandang dari menara masjid, tanda Dhuhur tiba. Warga sekitar yang terpanggil azan, berduyun-duyun ke masjid yang terletak di pusat Kota Metro.

“Tempat wudhu wanita di sebelah sana, tempat laki di sebelah sini,” kata saya kepada sepasang suami istri tadi yang lagi bingung, saat mau shalat.

“Maasya Allah, betapa megahnya Masjid Taqwa ini,” dalam hati saat mendokumentasikan dari dalam Masjid Taqwa moderen.


Masjid Taqwa Kota Metero sebelum dipugar. (Foto: Dok.Wikipedia)

Suasana sejuk dan dingin AC dalam masjid moderen ini enak dan nyaman buat shalat atau sekedar rehat. Tapi, saya tidak merasakan ada ‘kenangan’ saat pertama kali berada di masjid ini.

Sejarah masjid ini bagi saya ada yang ‘hilang’. Kenangan masjid yang dibangun selama dua tahun sejak 21 Juli 1967 itu kian pudar. Mungkin juga bisa dirasakan orang pernah ke sini.

Berdasarkan catatan sejarah, Masjid Taqwa Kota Metro diresmikan Menteri Agama KH Ahmad Dahlan setelah beberapa kali mengalami renovasi. Ketua Yayasan Dakwah dan Pemeliharaan Masjid Taqwa HA Sajoeti menyerahkan pengelolaan masjid kepada Pemkot Metro pada 27 Januari 2004.

Pemkot Kota Metro merehabilitasi bukan renovasi. Pemprov Lampung bantu Rp 18,3 miliar pada Maret 2013. Tapi nyatanya, masjid rata dengan tanah. Sebanyak 20 pilar penopang kuba masjid lama pun ikut roboh, hanya tersisa menara masjid.

Sebagian besar warga Metro pernah menolak perubahan masjid 180 derajat. Tapi, apa daya. Buldozer terus meratakan bangunan masjid jadul menyimpan sejuta kenangan.

Menara Masjid Taqwa tempo doeloe masih tersisa menjadi saksi sejarah, hijrahnya masjid di zaman kini.

 
Berita Terpopuler