Tingkat Mikroplastik di Antartika Semakin Memburuk

Para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana asal plastik tersebut.

AP
Seekor anjing laut bersandar santai di atas es di Antartika. Laut Weddell sudah lebih terkontaminasi mikroplastik daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Rep: Rahma Sulistya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti yang mempelajari Laut Weddell yang terpencil di Antartika, telah menemukan partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan penelitian sebelumnya. Bahkan, Laut Weddell sudah lebih terkontaminasi mikroplastik daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga

Para ilmuwan mencoba mencari tahu dari mana partikel itu berasal. Para peneliti dari Universitas Basel dan Alfred-Wegener Institute (AWI) memfokuskan pada partikel berukuran antara 11 dan 500 mikrometer, dan mengambil partikel yang jauh lebih kecil dibandingkan penelitian sebelumnya yang menggunakan jaring.

Dengan memompa air ke dalam tangki, menyaringnya dan kemudian menganalisanya dengan spektroskopi inframerah, para peneliti menemukan bahwa jumlah plastik di dalam air jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya. Para peneliti percaya bahwa 98,3 persen partikel plastik di dalam air berukuran di bawah 300 mikrometer dan belum tertangkap oleh penelitian sebelumnya.

“Polusi di Samudera Antartika jauh melampaui apa yang dilaporkan dalam penelitian sebelumnya. Alasannya adalah jenis pengambilan sampel yang kami lakukan,” ujar kandidat doktor di Departemen Ilmu Lingkungan Universitas Basel, Clara Leistenschneider, dilansir Yahoo, Kamis (23/5/2024).

Para peneliti masih mencoba mencari tahu dari mana asal plastik di Laut Weddell, dan berapa banyak plastik yang dihasilkan dari pencairan es atau arus laut. Sampel lepas pantai, yang dikumpulkan di utara lereng benua dan Arus Lereng Antartika, mengandung mikroplastik dengan konsentrasi tertinggi meskipun para peneliti tidak yakin alasannya.

Mungkin saja es yang cenderung terbentuk di dekat pantai menahan partikel-partikel plastik kecil, dan partikel-partikel tersebut hanya dilepaskan kembali ke air ketika es mencair. Arus laut juga mungkin berperan. Juga masih belum jelas bagaimana mikroplastik bisa meninggalkan wilayah tersebut.

Arus Sirkumpolar Antartika yang kuat, yang mengalir di sekitar Samudera Antartika pada garis lintang sekitar 60 derajat selatan, mungkin menghalangi keberangkatan mereka. Para peneliti juga belum bisa memastikan secara pasti dari mana mikroplastik itu berasal.

Sumbernya mencakup....

 

 

 

Kemungkinan sumbernya mencakup lalu lintas kapal regional dari industri pariwisata, perikanan dan penelitian, serta stasiun penelitian di darat. Mikroplastik juga mungkin berpindah ke Antartika dari wilayah lain melalui arus laut atau transportasi atmosfer.

Leistenschneider berencana untuk fokus menganalisis sampel sedimen yang dia kumpulkan selama ekspedisi yang sama. Hal ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana mikroplastik terakumulasi di dasar laut, yang merupakan rumah bagi organisme unik dan sensitif serta merupakan tempat berkembang biaknya ikan es Antartika (Bovichtidae).

 

Para ilmuwan mengatakan bahwa mikroplastik dapat menimbulkan dampak yang belum diketahui terhadap ekosistem di Antartika, dan bahkan dapat meningkatkan dampak pemanasan global. Mikroplastik berwarna gelap di padang salju dan gletser dapat menyerap sinar matahari dan meningkatkan pemanasan, sehingga mempercepat pemanasan global.

 
Berita Terpopuler